Baca juga : Nagabumi III : Pendekar Tanpa Nama Memburu Harimau Perang
Ujian pertamanya sebagai
pendekar adalah ketika sekelompok orang dari desa Baliwangan memintanya untuk
melindungi tanah mereka. Yang mempertemukan dia dengan seorang belia nan ayu,
putri kepala desa, bernama Harini yang mematangkannya sebagai laki-laki.
Walaupun sepasang naga dari
Celah Kledung telah mengajarkan ilmu
tingkat naga, serta mewariskan berbagai kitab ilmu silat kepadanya. Namun pada usianya yang masih belia ilmu tersebut
belum begitu sempurna ia kuasai.
Waktu dirinya hampir perlaya ditangan
gerombolan Kera Gila, tiba-tiba seorang biksu membawa dirinya pada sebuah gua.
Biksu itu mengajarkan dan mematangkan
ilmu silat yang telah ia miliki secara imajiner. Sehingga Pendekar Tanpa Nama
menjelma menjadi pesilat tangguh tak terkalahkan.
Pendekar Tanpa Nama selalu
bertarung dengan terlebih dulu memahami filosofi setiap jurus lawan, yang
diserap melalui ilmu bayangan cermin. Lalu dikembalikan kepada pemiliknya
sebagai jurus tanpa bentuk yang sama sekali tidak dikenalinya.
Pendekar tanpa nama
mengundurkan diri dari dunia persilatan setelah berhasil mengalahkan 100
pendekar, dalam satu duel maut di bawah sinar bulan purnama yang berdarah-darah.
Di tepi samudra bergelombang dahsyat menghantam karang. Pendekar-pendekar
tersebut berasal dari tiga golongan yaitu :
- Golongan putih
- Golongan hitam
- Golongan merdeka
Peristiwa itu terjadi pada tahun 846, saat Balaputradewa telah pergi. Tetapi agama Buddha masih bertahan bahkan berkembang di tanah Jawa karena rakyat jelata tidak menolaknya. Bahkan sebuah candi jinalaya Kamulan Bhumisambara yang memiliki makna sepuluh tahap menuju Buddha telah berdiri dengan megah.
Candi raksasa yang dipenuhi
patung dan pahatan kisah-kisah ajaran Buddha tersebut, saya membayangkan
sebagai candi Borobudur karena penulis tidak menyebutkannya secara spesifik
sepanjang kisah.
Ketika Pendekar Tanpa Nama
telah menyelesaikan samadhi panjangnya dalam gua selama 25 tahun, dan kembali
ke dunia ramai pada usia satu abad. Ia sangat terperanjat waktu membaca sebuah
lembaran tal bergambar seorang laki-laki yang mirip dirinya dengan tulisan
aksara jawa berbahasa jawa yang berbunyi
BURON
Pendekar Tanpa
Nama
Berkhianat terhadap negara
Pantaslah dibunuh olehmu
Jika mati olehmu buron itu
Emas sepuluh ribu keping
Akan menjadi milikmu
Pendekar Tanpa Nama tahu, azalnya sudah dekat. Tetapi ia tidak ingin mati sebelum menuliskan kisah hidupnya demi membongkar rahasia penetapan dirinya sebagai penghianat negara. Yang dipenuhi drama diantara pendekar, pertarungan jurus-jurus maut yang diwarnai intrik politik perebutan kekuasaan, maupun pergulatan pikiran-pikiran besar dari Nagasena sampai Nagarjuna.
Akankah Pendekar Tanpa Nama
menemukan jawabannya?
Judul Buku : Nagabumi 1 | Penulis: Seno Gumira Ajidarma | Penerbit:
PT.Gramedia Pustaka Utama | Tahun Terbit: 2020, Januari cetakan ketiga | ISBN :
978-979-22-5014-5 | Harga : Rp. 198.000 (Pulau Jawa)
Thankyou referensi nya mba ,��
ReplyDeleteSeru banget nih mom ceeitanya
ReplyDeleteBerasa lagi nonton film colosal.
ReplyDeleteSepertinya buku ini sangat seru ya 🥰
ReplyDeleteSeru banget baca ceritanya sampe lupa padahal mau makan malam😂
ReplyDeleteSeru banget ceritanya sampe lupa mau makan malam padahal😂
ReplyDeleteAku suka nih cerita kaya gini ..
ReplyDeleteseru bgt mom bacaannya, genre yg unik sih menurutku
ReplyDeleteKeren bgt bukunyaa, mau baca juga ahh
ReplyDeleteSeru nih, keren mom bukunya ����
ReplyDeleteJadi penasaran pengen baca jugaa
ReplyDeleteAlur ceritanya bagus banget ini mom bikin penasaran yg baca
ReplyDeletecerita kolosal emg bkin penasaran
ReplyDeletewahh sepertii balikk lagii kedalam sejaraahh indonesiaa...
ReplyDeleteSeru mom bukunya
ReplyDeleteBagus nih mom
ReplyDelete😊sepertinya buku ini seru deh
ReplyDeleteSeru banget siang-siang baca cerita ini 🤩
ReplyDeleteBoleh juga jadi referensi mengisi waktu swnggang
ReplyDeleteSeru banget ceritanya pas untuk me time
ReplyDelete