Resensi Buku Green Stories Around The World

Resensi buku Green Stories Around the World, saya tulis sebagai bentuk penghargaan kepada Rohmah Rahmawati yang telah memberikan buku ini dalam acara buku bedah buku Klub Suka Buku yang dihelat pada bulan Oktober 2021. Bukan hanya sebagai penulis, ibu satu anak yang menetap di Ankeny Iowa State Amerika Serikat ini. Merupakan penanggung jawab dari mulai pre production sampai post production.

Buku ini merupakan sebuah antologi yang ditulis oleh sebelas ibu diaspora Indonesia yang menetap di sembilan negara yaitu Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Swiss, Arab Saudi, Jerman, Austria dan Australia. Mereka belajar, beradaptasi dan mencoba berperan dari rumah untuk menjaga lingkungan sekitar.

Pengalaman yang mereka bagikan, banyak memberikan insight dan sukses menyuntikan semangat untuk semakin peduli lingkungan. Sadar bahwa bumi ini adalah amanah dari Allah yang senantiasa harus dirawat, jangan sampai Bumi Tidak Layak Dihuni

Mottainai

Menurut cerita dari 11 penulis, sepertinya Redduce, Reuse, Recycle (3R), sudah menjadi jurus jitu semua negara dalam mengelola sampah. Tetapi negara Jepang yang menempati urutan kedua EPI (Enviromental Performance Index) di Asia. Menambahkan respect dalam mengelola lingkungannya sehingga menjadi 4 R.

Sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa Jepang asli yaitu mottainai yang berarti what a waste, sesuatu yang sia-sia. Dalam masyarakat Jepang, mottainai merupakan sebuah konsep yang berupaya untuk mengungkapkan rasa syukur, menghormati dan menghindari pemborosan.

Jadi teman, jangan coba-coba membuang sesuatu yang masih bisa berguna kalau tidak mau diteriaki mottinai (sayang sekali) di negara matahari terbit ini.

New Water

Singapura merupakan sebuah negara di Asia Tenggara dengan luas 721,5 km berpenduduk 5,3 juta. Identik dengan sebutan negara bersih, aman, dan rapih.

Dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar, ternyata Singapura tidak memiliki begitu banyak sumber air alami untuk memenuhi kebutuhan warganya. Ada empat strategi yang diterapkan pemerintah Singapura untuk mengatasi masalah ini, dan yang terkeren menurut saya adalah program New Water .

New Water merupakan proyek impian pengolahan air limbah menjadi air bersih siap konsumsi sejak tahun 1972, karena tingginya biaya teknologi baru bisa diwujudkan sekitar tahun 2000. Hingga Saat ini Singapura sudah memiliki 5 NEWater Plants yang mampu memenuhi kebutuhan air penduduknya hingga 40 persen.

PUB Singapura pun mempunyai tips andalan dalam menghemat air yang bertajuk W-A-T-E-R . Apakah itu? Yuk… kita intip teman-teman siapa tahu bisa dicontoh.

- W- Ash clotches on full load

- A- LWAYS use half flush when posibble

- T- URN off water when soafing

- E- NSURE tap is off when brushing teeth

- R- INSE vegetable in container

Resensi Buku Green Storie Around The World

Menanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini

Anak-anak sejatinya adalah pewaris bumi yang kita tinggali saat ini. Agar bumi ini tetap layak untuk dihuni pada masa depan, kelestarian lingkungannya harus senantiasa kita jaga. Selain itu, kita pun sebagai orang tua wajib membekali mereka tentang ilmu pengetahuan tentang lingkungan.

Sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran untuk cinta lingkungan. Sehingga terbentuk generasi yang menjadi agen perubahan, dan pengambilan kebijakan mengenai cara pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik di masa depan.

Itulah semangat yang diusung oleh pengasuh TPA (Taman pendidikan Al-Quran) Brunswick, Melbourne, Australia. Mereka memasukan materi pengenalan lingkungan ke dalam bagian Islam & Science dan Excursion, seperti fun gardening dan kunjungan ke CERES Community Environment Park.

Ketika berkunjung ke CERES yang merupakan pusat pendidikan lingkungan, taman komunitas, pertanian kota organik dan pusat usaha sosial. Para pengasuh membagi anak-anak menjadi lima kelompok yang terdiri dari kelas sun dan star. Masing-masing grup harus mendatangi 3 pos yaitu:

- - Listen to nature, di pos ini anak-anak dipakaikan penutup mata dan mendengarkan suara-suara alam yang mereka tangkap dan menuliskannya dalam selembar kertas.
- Scavenger hunt, anak-anak disuruh mengumpulkan benda-benda mati yang jatuh dan tidak menempel dalam kotak karton telur bekas.
- Lets Explorer Nature, aktivitas yang dilakukan di pos terakhir ini adalah memindahkan beberapa batu dari satu tempat ke tempat lainnya.

Buku Ini Menurutku

Hanya satu kata untuk buku ini “keren”, recommended untuk dibaca semua orang. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya bagi ketika menuliskan resensi buku Green Stories Around The World ini, misalnya tentang pasar loak yang dikelola anak-anak, pembagian makanan gratis yang dimasak rame-rame untuk mengurangi sampah makanan, dan masih banyak lagi. Daripada penasaran mending beli aja bukunya langsung yu….