12 Tahun IIDN Wujudkan Impian Perempuan

 

Rasanya seperti mimpi ketika salah satu tulisan saya di blog, nangkring pada halaman pertama pencarian Google. Saking senengnya, sampai menitikan air mata. Prestasi luar biasa bagi saya bloger newbie yang pada waktu SD, langganan dapat nilai 6 ketika pelajaran mengarang wkwkwk.

Kok Sekarang Jadi Suka Nulis?

Tidak bisa dipungkiri, semakin bertambah usia lingkar pertemanan semakin mengecil. Ditambah anak-anak pun mulai menginjak remaja, mereka sudah tidak seberapa memerlukan bimbingan emaknya dalam beraktivitas. Hal itu menyebabkan hari-hari yang saya lalui menjadi kurang berwarna.

Mulai saat itulah saya mulai suka “curhat” beretika di media sosial, mendongengkan berbagai kegiatan sehari-sehari atau sesuatu hal yang kira-kira bermanfaat untuk dibagikan.

Seiring berjalannya waktu, ternyata kebiasaan menulis ini membuat saya merasa lebih sehat, terhibur dan bahagia. Kok bisa? Jangan heran teman-teman, menurut sebuah artikel yang dimuat dalam Hallo Sehat ada 7 manfaat menulis bagi kesehatan.

Manfaat Menulis Bagi Kesehatan

1. Membantu Memulihkan Emosi

Menulis membantu mengekspresikan emosi sehingga menjadi salahsatu cara untuk mengurangi stress yang dapat merusak kesehatan fisik, mental dan emosional seseorang. Hasil penelitian yang dimuat dalam Advances In Psychiatric Treatment pun menyebutkan, menulis secara teratur selama 15-20 menit setiap 3-5 hari selama 4 bulan, dapat mengurangi tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati.

2. Mengasah Memori

Selain dapat meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat, menulis juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif, merupakan  kemampuan seseorang dalam berpikir dan mengolah informasi yang cukup rumit

3. Membuat Lebih Terorganisir

Kebiasaan menulis secara tidak sadar akan membuat hidup akan lebih terorganisir, misalnya ketika  menuliskan kegiatan sehari-hari yang dimulai dari pagi sampai malam. Kita akan dapat melihat bagian-bagian penting dari aktivitas pada hari itu. Sehingga dapat dilakukan lagi pada lain hari.

4. Meningkatkan Kualitas Tidur

Menuliskan hal positif dan negatif yang terjadi pada hari itu selama 15 menit sebelum tidur, dapat meningkat kualitas tidur.

5. Mengasah Kemampuan Berkomunikasi

Menulis merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Dengan menulis, kemampuan mengolah kata, kalimat, kosa kata akan meningkat. Sehingga secara tidak sadar meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

6. meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Intermountain Healtcare menyebutkan,orang-orang yang terbiasa menuliskan perasaannya secara ekspresip akan membuat kekebalan tubuhnya akan semakin meningkat.

7. Meningkatkan Kesehatan Emosional

Menulis dapat membantu otak untuk mengatur emosi baik sedih maupun bahagia. Itulah sebabnya saat seseorang menuliskan apa yang dirasakannya akan merasa lega.

Dari kebiasaan menulis status receh di media sosial, lama-lama saya menjadi jatuh cinta dengan dunia ini. Semakin diselami semakin faham, menulis dapat membuka berbagai peluang bagi diri saya untuk terus berkembang menjadi perempuan berdaya yang mampu mewujudkan impian. Tentunya dengan S & K yang berlaku ya teman-teman karena di dunia ini tidak ada yang gratis Kasandra. 

Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi penulis sukses adalah konsisten. Bagi orang moody seperti saya, untuk bisa konsisten menulis ini agak sulit juga pada awalnya. 

Untuk itulah saya mencari teman -teman satu frekuensi dan lingkungan menulis yang kondusif. Karena menurut James Clear dalam bukunya yang berjudul Atomic Habits.

"Lingkungan adalah tangan-tangan tidak terlihat yang dapat membentuk manusia"

Beruntung suatu hari, Allah mempertemukan saya dengan komunitas menulis perempuan online di facebook yang bernama Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).

Sumber Gambar : Grup Facebook IIDN 

Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN)

Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) merupakan komunitas perempuan menulis yang didirikan oleh Indari Mastuti pada tanggal 24 Mei 2010. Komunitas ini lahir, pada saat perempuan yang akrab dipanggil Teh Iin ini tengah berada dalam keterpurukan.

 Pada saat itu perusahaannya, Indiscript Creative, mengalami kebangkrutan dengan kehilangan banyak pelanggan. Tetapi tidak menghalanginya untuk tetap berbuat positif bagi pemberdayaan perempuan.

Ia yakin jika ibu rumah tangga seperti dirinya mampu produktif menulis, maka ibu-ibu rumah tangga lainnya juga bisa. Sesuai dengan visi Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yaitu menelurkan penulis-penulis baru di kalangan ibu rumah tangga.

Pada awalnya, IIDN dibentuk untuk memenuhi kebutuhan Indiscrift akan penulis buku yang akan diajukan kepada penerbit mayor untuk bekerjasama. Namun sejak tahun 2017, IIDN tidak hanya fokus pada bidang perbukuan tetapi juga menggarap bidang penulis lainnya seperti blog.

Tahun ini IIDN berulang tahun yang ke 12. Dibawah kepemimpinan Widyanti Yuliandari komunitas  ini telah berkembang menjadi komunitas penulis  besar, yang memiliki Korwil aktif dibeberapa kota besar di Indonesia.

Anggotanya mencapai 21 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa tempat di luar Indonesia, dengan rentang usia 20 hingga 80 tahunan. Mulai dari ibu rumah tangga, karyawan, business woman, full time writer and blogger dll.

Para penulis perempuan yang tergabung dalam IIDN , telah menghasilkan karya lebih dari 4000 buah. Tersebar diberbagai penerbit kenamaan Indonesia seperti Gramedia, Elex media, Penebar dan berbagai media kondang lainnya.

 

Artikel yang dimuat pada halaman pertama Google

 Saya dan IIDN

Bagi saya, IIDN bukan hanya komunitas untuk sekedar tempat nongkrong-nongkrong online. Dengan berbagai programnya, IIDN telah menjadi ladang subur sebagi tempat bertumbuh untuk mewujudkan impian sebagai bloger.

Diawali dengan mengikuti kelas gratis , dengan syarat harus membeli buku yang berjudul Ngeblog dari Nol karya  Widyanti Yuliandari, Nunu Amir dan Alfa Kurnia.  Lahirlah sebuah blog life style sederhana www.oemyikbar.com.

Buku ini membahas dengan lengkap mengenai seluk beluk cara membuat blog , mencari ide tulisan, memberi garnish pada blog , tips pemilihan foto dan masih banyak lagi. Pokoknya lengkap banget deh. Kerennya lagi, buku ini juga dilengkapi dengan Blog Planner.

Walaupun umur  blog saya masih seumur jagung, tetapi bersama IIDN saya mulai merasakan berbagai peluang yang bisa diperoleh dengan ngeblog. Diantaranya saya berkesempatan untuk bergabung dalam grup Blog Walking IIDN. Dengan rutin ber- blog walking selain meningkatkan jumlah kunjungan, juga menambah jaringan pertemanan dan meningkatkan semangat untuk rutin membuat postingan.

Bersama IIDN rasa insecure saya untuk mengikuti lomba blog juga jauh berkurang.  Walaupun baru berani ikut lomba yang diadakan oleh IIDN yang bekerjasama dengan pihak lain, misalnya dengan Kraft dan PopMama.

Dengan ikut lomba blog, selain berkesempatan untuk mendapatkan hadiah.  Ikut lomba juga membiasakan untuk menulis sesuai dengan tema dan tenggat waktu yang telah ditentukan.

Terimakasih IIDN telah menghadirkan program-program luarbiasa yang mendorong membernya untuk lebih bersinar dari waktu ke waktu.

Selamat milad ke 12 IIDN, semoga dari dalam rahimmu semakin banyak terlahir perempuan blogger Indonesia yang aktif, kreatif, dan produktif.