Novel Aroma Karsa merupakan karya
Dee Lestari pertama yang saya baca. Pada waktu itu sekitar tahun 2019, buku ini
ramai diperbincangkan teman-teman di Klub Suka Buku, karena mereka baru saja mendatangkan
penulis kelahiran Bandung itu untuk membedahnya.
Ditambah lagi membaca komentar
dan ulasan-ulasan para bookstagramer yang mampir di timeline, membuat saya
semakin penasaran dengan isi buku ini. Walaupun jujurly waktu itu saya belum
pernah tahu apalagi baca karya penulis. Saya “mengenal” Dewi Lestari sebagai
penyanyi bukan sebagai penulis.
Cupu banget ya… padahal karya tulis
Dewi Lestari telah mewarnai dunia literasi Indonesia sejak tahun 2001 melalui karyanya yang fenomenal yaitu serial Supernova yang terdiridari 6 jilid satu diantaranya adalah novel Gelombang, semuanya
best seller lagi termasuk karya penulis terbaru (Rapijali 1, Rapijali 2 , Rapijali 3 ) sudah ada juga yang difilmkan seperti novel Perahu Kertas. Ampun dah bikin malu.
Apa yang dikisahkan Aroma Karsa?
Diawali dengan kenangan seorang
Raras Prayagung yang membawanya pada rentang waktu empat dekade. Ketika
neneknya, Janirah Prayagung, tergolek lemah di atas pembaringan berkelambu.
Pada sebuah kamar yang menguarkan aroma wangi lestari, yang berasal dari
kesegaran melati dan kelanggengan cendana.
Pada saat azal begitu dekat
mengintai, Janirah mengamanatkan kepada cucu kesayangannya untuk melanjutkan
misi keluarga Prayagung, yaitu menelisik keberadaan Puspa Karsa. Dalam benak
Raras yang pada saat itu masih berusia belasan tahun, keberadaan benda yang
dipercaya mempunyai kekuatan dapat mengubah dunia itu hanya ada dalam dunia dongeng.
Bukan hanya wujud Puspa
Karsa yang menjadi misteri, tetapi
aromanya juga dipercaya hanya dapat dideteksi oleh orang-orang pilihan (hal 10).
Tetapi anggapan itu berubah
setelah Janirah menyerahkan sebuah kunci, yang membuka babak baru kehidupannya.
Perjalanan hidup Raras Prayagung tidak lagi sama. Ia fokus mengejar keberadaan
Puspa Karsa dengan mengerahkan segala upaya, bahkan mengorbankan cinta dan kehidupan pribadinya.
Walaupun misi pencarian Puspa
Karsa I di Gunung Lawu menemui kegagalan, tetapi ia tidak menyerah. Setelah 26
tahun berlalu, ia merasa jaraknya telah begitu dekat dengan Puspa Karsa. Pada saat ia menerima sepucuk surat dari
kepolisian Bekasi, yang berhasil menangkap seorang pemalsu parfum yang
diproduksi oleh perusahaannya.
Jati Wesi si Hidung Tikus
Seorang anak yang tidak diketahui
dengan pasti siapa orang tua kandungnya. Ia hidup dan besar di sebuah tempat
yang sangat jauh dari sehat yaitu di TPA Bantar Gebang Bekasi.
Jati Wesi seorang pekerja keras,
setiap harinya ia memiliki beberapa pekerjaan diantaranya sebagai pemulung,
peracik parfum di toko refill parfum, pekerja pabrik kompos dan tukang kebun.
Namun tanpa belas kasih, Nurdin yang dianggap selama ini mengasuhnya mengambil
sebagian besar uang yang dihasilkan oleh Jati. Sehingga Jati terus bergelut
dalam belitan kemiskinan.
Nama Jati menjadi terkenal dan
disegani oleh penghuni Bantar Gebang. Setelah ia berhasil membantu kepolisian
menemukan jasad korban pembunuhan, yang dikubur di bawah sampah dengan
menggunakan ketajaman penciumannya.
Ketajaman penciuman seorang Jati
Wesi, sangat luar biasa. Ia dapat menghidu aroma benda-benda yang bahkan tidak
mengeluarkan bau seperti emas dan batu.
Bagi Jati aroma tidaklah teraduk-aduk, tetapi
berdiri sendiri sebagai noktah-noktah aroma tunggal yang teramat banyak, yang intensitasnya
bervariasi macam gradasi terang dan gelap, yang lalu membentuk denah informasi
seumpama mata membaca peta (hal 94).
Kehidupan seorang Jati Wesi
berubah 360 derajat, ketika pada suatu hari ia harus berurusan dengan
kepolisian yang berujung pada kontrak kerja seumur hidup. Pada sebuah
perusahaan kecantikan, Kemara, milik seorang milyuner Raras Prayagung.
Ananta Suma
Sesungguhnya perempuan muda yang
mempunyai paras rupawan ini, memiliki latar belakang kehidupan yang tidak jauh
berbeda dengan Jati Wesi. Sama-sama tidak mengetahui sosok kedua orang tua
aslinya. Tetapi Suma jauh lebih beruntung daripada Jati Wesi yang harus hidup
di atas tumpukan sampah. Sedangkan ia sebagai anak angkat Raras Prayagung hidup
mewah berkecukupan di atas tumpukan uang.
Tetapi, bukan berarti hidup Suma
menjadi mudah. Ia memiliki sebuah penyakit yang didiagnosa oleh dokter sebagai
hiperosmia. Sebuah kondisi peningkatan indera penciuman yang terjadi secara
berlebihan, sehingga ia akan mual-mual bahkan muntah apabila mencium suatu
aroma.
Bagi Suma, nyaris segala aroma
adalah musuh yang harus diperanginya setiap saat. Oleh karena itu sepanjang
hidupnya tidak dapat lepas dari obat, dan pergaulan sosialnya pun sangat
terbatas.
Novel Unik
Sependek pengalaman membaca saya,
kebanyakan sebuah novel adalah mendeskripsikan kisahnya kepada pembaca
berdasarkan apa yang dilihat oleh mata. Tetapi membaca Novel Aroma Karsa
memberikan pengalaman lain, penulis membawa pembaca melihat apa yang dirasakan
melalui indra penciuman, yang ternyata sangat luar biasa.
Penulis adalah Ilmuwan
Beberapa waktu lalu, saya ikut
sharing dengan seorang penulis perempuan kenamaan. Ia mengatakan bahwa penulis
itu adalah seorang ilmuwan, untuk menghasilkan karya yang baik diperlukan riset
yang mendalam seperti ilmuwan ketika sedang mengadakan penelitian.
Saya sepakat dengan pendapat ini,
Aroma Karsa kisahnya terasa begitu nyata karena ditopang oleh riset mendalam
penulisnya, dari mulai Bantar Gebang sampai ikut kursus membuat parfum luar
biasa keren. Selain itu, saya juga banyak sekali mendapat insight dari kisah ini. Rasa penasaran atau
rasa keingintahuan harus senantiasa dipelihara, karena akan memompa energi yang
tidak pernah habis untuk mewujudkan sebuah cita-cita.
Potret Kehidupan Sosial
Selain meng- highlight tentang
dunia aroma, Aroma Karsa juga memotret kehidupan sosial yang menyeramkan dan
sangat memperihatinkan. Anak-anak yang tidak diketahui asal usulnya rentan
diperjualbelikan, sasaran empuk para pengedar obat-obat terlarang dan dijadikan
pekerja di bawah umur.
Konflik yang Berkelindan dengan Cerita Fantasi dan Sejarah
Pesona buku setebal 701 halaman
ini bukan hanya terletak pada keajaiban indra penciuman yang ternyata bukan
hanya dapat menghirup bau, tetapi bahkan dapat mendeteksi kapan terjadinya
hujan atau badai. Luar biasa kan?
Magnet lain buku yang sempat
menemui sebanyak 2000 pembaca setiap hari Kamis dan Jumat dalam format digital
ini, konfliknya dooonggg begitu tajam berlekuk dan berkelok melibatkan semua
tokoh. Kadang bikin pembaca kesal dan kadang bikin melayang wkwkwk.
Kisah keberadaan Desa tak kasat
mata yang berada di Gunung Lawu , lengkap dengan keadaan penduduk dan kehidupan
sosial yang beririsan dengan kisah raja Majapahit yang terhapus dari
sejarah. Adalah daya tarik lain dari
Aroma Karsa yang membuat buku ini begitu digemari dan begitu rakus ketika membacanya.
Please Bikin Sekuel dong Teh Dee Lestari, endingnya masih bikin penasaran. Tapi pesen ya (ngelunjak nih wkwkw) jangan sampai Jati seperti Anung Linglung harus melakukan ritual Girah Rudira.
Dee memang luarrr biasa
ReplyDeleteRiset yg dilakukan ketika mau bikin karya sungguh patut diacubgi jempol
tak heran karyanya Ok bangettt
Salah satu novel kesayangan banget iniii, ceritanya bikin berdecak kagum. Kok bisa punya ide sekeren itu yaaa, dan ending yang memuaskan. Duh mbak Dee selalu bikin aku terpukau, tapi yg Aroma Karsa ini jadi karya pertama beliau yg kubaca dan langsung bikin jatuh cinta
ReplyDeleteSama ....habis baca Aroma Karsa saya beli semua karya Dee Lestari sampai Rapijali 3
DeleteIni kayak novel Parfume yg tokohnya seseorang dengan kemampuan memori aroma berbagai macam benda di dunia. Ternyata ketajaman indera penciuman pun bisa menjadi salah satu kekuatan cerita yaaa... Penasaran nih pengin juga membaca Aroma Karsa. Cukup tebal euy sampai 700an halaman.
ReplyDeleteAroma Karsa mengingatkanku akan film luar yang berjudul Parfume, Mbak. Dari hidung yang mempunyai kepekaan muncullah konflik, tapi endingnya au ah gelaaaaaaap, bikin merinding juga, bisa seekstrem itu penulisnya bikin cerita.
ReplyDeleteAnyway, nama tokoh yang dipakai Dee Lestari dalam novel ini aku kok suka ya, jarang mendengar baru mendengar disini, mayan buat referensi nama kan ya, Mbak *loh
Aku kepo pengen baca juga, baca resensinya aja udah menarik seperti sinopsis film ya, kisahnya penuh misteri
ReplyDeleteAku kadang juga gitu kok mbak, bukunya best seller kapan akunya baru baca banget kwkw, telaaat. Tapi gapapa daripada da pernah baca kan..Btw, novel Dee Lestari memang punya ciri tersendiri yang ngangeni. Sukaaa
ReplyDeleteSaya ingat betul pertama kali kenal penulis Dee Lestari ini waktu SMA, mulai menyukai novel-novel termasuk salah satunya Dee Lestari. Karyanya memang lumayan membuat daya pikir dan nalar tarik-menarik karena Dee kuat sekali mengangkat cerita disetiap novelnya.
DeletePas dulu Aroma Karsa keluar, aku tertarik banget karena perihal indra penciuman. Keren banget sih Mba Dee bisa mendeskripsikan penciuman sedemikian rupanya. Plus plotnya ngejelimet seru khas mbak Dee
ReplyDeleteMemang unik ini kisah yang diceritakan dalam novel nya. Duh penasaran dan pengen mengenal lebih banyak terkait sang tokoh yang memiliki ilmu khusus dalma penciuman.
ReplyDeleteSekilas menyimak dari hasil review mbak, kisahnya unik ya mbak jadi ingin membaca novelnya.
ReplyDeleteSeperti nya buku ini cocok sekali buat orang tua yang ingin mengedukasi anak-anak tentang kehidupan sosial yang jauh dari yang mereka pikirkan
ReplyDeleteKeren banget Dee Lestari ini.
ReplyDeleteAku baca beberapa buku beliau dan memang sedalam itu riset untuk sebuah karyanya. Makanya karyanya abadi yaa.. Bisa dinikmati berbagai generasi karena gak asal jadi. Seperti Aroma Karsa ini yang mendalami berbagai hal mengenai bau tapi juga karakteristik suku dan hal-hal detil lainnya.
Kudu banget karya Dee ini diterjemahkan ke bahasa lain agar lebih banyak orang bisa ikut menikmati kekayaan literasi Indonesia.
Novel ini bagus banget. Ceritanya mind blowing. Alhamdulillah Indonesia punya penulis seperti Dee Lestari ya.
ReplyDeleteDee Lestari adalah salah satu penulis fiksi yang paling ditunggu karyanya ga sih? Setiap karyanya pasti out of the box, risetnya juga dalam. Aroma karsa ini aku belum baca, setelah membaca resensi ini jadi pengen baca deh
ReplyDeletearoma karsa ini racikannya menurutku keren banget dan tebel juga, tapi memang menarik untuk dilahap sampai akhir
ReplyDeleteHehe sama aku tim yang ingin novel ini ada sekuelnya
ReplyDeleteAku suka jalan ceritanya
Dee emang selalu mempesona kalau bikin cerita
wah..sepertinya ceritanya menarik, beda dari novel kebanyakan..👍
ReplyDeleteKeren bangeeet, jadi ngefans sama umi ikram. Dulu sempet penasaran sama karya2nya Dee, tpi blm berkesempatan buat baca bukunya, terhalang mager yg ta berkesudahan. Membaca tulisan umi ikram jadi terpacu lagi dan bergairah untuk membaca novel dee, mudah2an lain waktu berkesempatan membacanya,makasih review nya Oemy❤️
ReplyDeleteMasyaallah luar biasa, baca review-nya aja udah kayak disedot ke dimensi yang campur aduk. Apalagi baca keseluruhan novelnya. 😍
ReplyDeleteEmang best penulis satu ini.
Novel yang ini aku malah belum baca, baru supernova aja. Dee Lestari itu banyak memakai istilah kimia sebagai kiasan di tulisan novelnya, berasa belajar unsur kimiawi. Harus khusyu bacanya, penuh makna.
ReplyDelete