Resensi Novel Nibiru Karya Tasaro Gk ini, saya bikin dengan penuh semangat. Karena saya pikir novel ini berlatar sejarah ketika pertama kali melihatnya di toko buku.Seperti novel Al_masih Lelaki yang Diurapi atau novel Al_masih Putra Sang Perawan yang sukses membuat saya jatuh cinta.
Kembali membaca lagi dan lagi karya penulis yang disebut dengan panggilan abah ini.Ternyata Novel Nibiru adalah cerita fantasi, yang dapat dinikmati oleh semua level usia.
Saat si bungsu nanya, buku apa yang bisa dia nikmati dengan
fun pas weekend. Saya langsung merekomendasikan buku ini.
Nibiru Masa Kehancuran
Mengisahkan petualangan empat orang anak laki-laki yang dikenal dengan sebutan Empat Pengacau Kecil, yang terdiri dari Dacha, Muwu, Nyithal dan Sothap.
Mereka berasal dari sebuah pulau yang tidak kasat mata
bernama Kedhalu, pada era plugos akhir tahun 26.954 kalender Raja-raja.
Keistimewaan pulau ini terletak pada penduduknya yang memiliki Pughaba. Dalam bahasa Kedhalu tradisi olah tubuh yang dapat menghasilkan kekuatan tanpa batas ini, diartikan sebagai ‘kuasa’.
Pada umumnya orang-orang Kedhalu hanya memiliki satu pughaba, kemudian mereka melatihnya secara khusus sepanjang hidup. Sangat jarang sekali mereka memiliki pughaba lebih dari satu
Nenek moyang pulau Kedhalu menurunkan delapan pughaba kepada
anak cucunya yaitu;
- pughaba nyegay, penguasa satwa;
- pughaba pesam, penguasa kekebalan;
- pughaba sutha, penguasa kekuatan raksasa;
- pughaba nyinaw, penguasa ketidakkasatmata-an;
- pughaba wanyis, penguasa tirai gaib;
- pughaba kiyarany, penguasa ruang dan waktu;
- pughaba belsuny, penguasa luka;
- pughaba nyamal, penguasa unsur alam.
Saya memahami dan membayangkan pughaba ini, seperti ‘pengendali’ dalam film Avatar The Legend of Aang.
Enggak apa-apa ya da asa mirip, tapi lebih keren dan beragam kuasa yang dimiliki oleh penduduk pulau Kedhalu ini sih. Puntennya Abah Tasaro, kalau saya salah wkwkwkw.
Kedhalu terlindung dalam selubung gaib, sehingga tidak sembarang orang bisa memasuki wilayah ini.
Nah kalau ini, saya ngebayanginnya
seperti yang dilakukan Amanda dalam mini seri yang berjudul Wanda Vision yang
diputar di Netflix he…he…he…
Sepanjang sejarah para penghuni Benua-Benua Besar, berkali-kali berusaha mendatangi pulau Kedhalu untuk memanfaatkan pughaba yang dimiliki oleh penduduknya. Namun mereka selalu pulang dengan tangan hampa, atau tidak bisa pulang sama sekali.
Orang-orang Kedhalu pun pantang untuk keluar wilayahnya. Mereka diajarkan secara turun temurun selama ribuan tahun hidup mengisolasi diri. Serta berpuas diri terhadap kehidupan, yang mereka miliki.
Keren sekali, sikap yang sangat langka dimiliki oleh
orang-orang saat ini. Ketika budaya FOMO (fear of missing out), begitu cepat
menyebar.
Kedhalu terbagi kedalam dua wilayah yaitu Utara, Selatan dengan
karakteristik penduduk yang berbeda.
1. Kedhalu Utara
Penduduk yang mendiami wilayah Kedhalu bagian utara adalah orang-orang yang berasal dari golongan menengah ke atas dalam berbagai bidang. Penduduknya rata-rata memiliki pughaba yang sangat baik. Tidak heran semua pelatih pughaba berasal dari wilayah ini.
Rumah mereka bagus-bagus,
tidak hanya sekedar dibangun dari
lumpur yang dikeraskan. Tetapi juga ditopang oleh kayu-kayu yang kokoh,
serta wibawa pughaba pemiliknya.
Pakaian mereka terbuat dari kulit pohon pakabh yang diolah
secara khusus, dan ditenun dengan halus. Makanannya pun beragam
dan berlimpah, yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas.
2. Kedhalu Selatan
Penduduk wilayah ini adalah orang-orang miskin yang mempunyai pughaba level rendah. Dalam keseharian mereka hidup seadanya, dengan mencari buah-buahan liar ke hutan atau bekerja di rumah-rumah penduduk wilayah Utara sebagai pelayan.
Walaupun demikian, penduduk wilayah Selatan bukan berarti tidak memiliki keistimewaan. Dengan kekuatan otot yang istimewa, mereka adalah petarung-petarung yang tangguh. Berbagai senjata tajam maupun tumpul menjadi sangat berbahaya ditangan mereka.
Oleh penduduk Utara kemampuan mereka disebut sebagai
kekuatan kasar. Keahlian yang tidak patut untuk dibanggakan.
Mimpi yang Menakutkan
Dhaca bersama angota geng Empat Pengacau Kecil lainnya, adalah penduduk pulau Kedhalu Selatan.Seperti typical penduduk Kedhalu Selatan lainnya, ia tidak memiliki keinginan untuk mempelajari dan mendalami pughaba yang dimilikinya.
Ia adalah murid Bhepomany, sekolah atau perguruan, yang sangat payah dan berbakat rendah. Pughaba yang dimilikinya, baru diketahui satu bulan kemudian dari awal saat dia masuk sebagai murid baru.
Padahal anak-anak yang memiliki bakat yang istimewa, satu hari masuk Bhepomany, pughaba-nya langsung dapat diketahui. tidak heran ia berulang kali tidak naik kelas. Bertahun-tahun berada di kelas terendah yaitu kelas pengenal.
Namun mimpi dikejar-kejar oleh monster, yang berbentuk makhluk siluet gelap bermata menyala. Serta dikawal dengan dua angin puyuh api yang berputar secepat badai, yang menjulang ke angkasa seperti dua penyangga langit yang labil dan mengerikan.Telah merubah hidup seorang Dacha, menjadi murid yang rajin dan memiliki motivasi berlipat untuk datang ke Bhepomany guna meningkatkan pughaba-nya.Menghempaskan harga diri menghadapi ejekan anak-anak Utara.
Dacha tidak punya pilihan, ia merasa monster yang datang dalam mimpinya suatu hari akan datang memporakporandakan Kedhalu. Anak itu bertekad untuk melawannya.
Monster Bermata Menyala
Rasa penasaran Dacha membawa langkahnya pada sebuah gubuk reot milik nenek renta, Bhupa Supu, yang terletak di perbatasan Kedhalu Utara dan Selatan. Dia ingin mencari tahu, mahluk itu melalui lembaran-lembaran kulit kayu milik perempuan yang selama belasan tahun hidup menyendiri itu.
Ia sangat kaget, ketika mengetahui monster yang mendatangi mimpinya. Mempunyai ciri-ciri yang sangat mirip, dengan mahluk yang disebutkan dalam lembaran-lembaran kayu itu yang bernama Nibiru.
Nibiru merupakan sosok yang muncul setiap 5013 tahun sekali, kehadirannya dapat menghancurkan seluruh peradaban yang ada. Ia memiliki kekuatan api, angin, air, petir, dan semua binatang tunduk padanya.
“Jemapa….Jemapa…” teriak Dhaca, nyalinya mendadak ciut ketika mendengar perkataan yang keluar dari mulut Bhupa Supu. Perempuan itu mengatakan, waktu kedatangan Nibiru diperkirakan hanya tinggal 1 sampai 3 tahun lagi.
Dapatkah Dacha bersama Gerombolan Pengacau Kecil,
dan warga Kedhalu lainnya menghadapi Nibiru?
Emezing Pisan
Inilah yang membuat saya menjadi addict membaca karya-karya Tasaro GK, yang selalu memberikan kejutan. Dikisahkan dengan alur maju, dengan bahasa yang runut. Saya tuh pas membaca setengahnya sudah PD dapat menebak jalan ceritanya. Si ini mau jadi apa, Si itu pasti begini.
Tapi….waw! ternyata, semuanya bubaaaarrrrr blassss jauh dari
dugaan.
Adegan pertarungannya pun dideskripsikan penulis dengan sangat detail, seolah-olah pembaca sedang menyaksikan film laga.Walaupun lidah rada-rada keriting ketika menyebut nama-nama yang sulit dieja. Tapi its ok wae tidak seberapa mengganggu.
Diantara gelegar berbagai pughaba dan kekuatan senjata mematikan yang dikerahkan dalam pertempuran hidup dan mati. Terselip konflik kehidupan yang dramatis dibingkai dalam kesetiaan, dendam dan cinta sejati. Membuat Novel Nibiru semakin seru untuk dinikmati.
Abah Tasaro klo bikin novel baguuuss bgt.
ReplyDeleteKarakter, cerita dan diksi²nya menariik bgt 😁
Jadi penasaran nih sama jalan ceritanya. Ntar kalau nemu, coba baca ah
ReplyDeletewah baca aryikel ini nambah kosakata baru buat saya kak, Pughaba ini istilah baru yang baru saya ketahui dan baru baca malahan, novelnya pastinya penuh dengan tantangan untuk menterjemahkannya dalam bentuk imajinasiku kak, penasaran pengen coba baca
ReplyDeleteScience fiction mungkin istilah buku ini kalau disamakan dengan film ya, Mbak. Jalan ceritanya mengajak pembaca untuk menggali imajinasi. Jadi, membacanya seperti ada film yang berputar sendiri dalam pikiran.
ReplyDeleteWah, kayaknya beneran emezing pisan, nih, ceritanya. Jadi penasaran/ <3<3
ReplyDeleteKeren ceritanya Mbak, saya jadi serasa menonton versi filmnya. Menarik sekaligus imajinatif banget. Salut dengan penulisnya, Tasaro gk. Semua orang yang baca ceritanya mesti ikut mereka-reka aneka bentuk dari karakternya.
ReplyDeleteWow imajinatif sekali. Saya suka kagum sama orang-orang yang daya imajinasinya bisa out of the box dan luar biasa. Kepikiran aja enggak gitu sama ide-idenya. Keren..
ReplyDeleteHebat banget sangat menjiwai sekali penulis menggambarkan karakter masing-masing. Kita seperti masuk ke dalam cerita tersebut
ReplyDeletePetualangan fantasy membangkitkan berbagai imajinasi pembacanya yaa..
ReplyDeleteDan sukses banget Tasaro GK mengangkat sebuah kehidupan yang sebenarnya adalah kritikan kehidupan sosial masa kini, namun diungkapkan dengan cantik di novel Nibiru.
Seprtinya menarik. Kapan-kapan ingin baca juga.
ReplyDeleteNovel karya Tasaro ini emang g pernah gagal ya mbak
ReplyDeleteSelalu menghadirkan kisah yang menarik dan inspiratif pastinya
Penggambaran karakternya detil banget ya mbak, pembaca ikut detil berimajinasi
ReplyDeleteWah banyak banget kosa kata baru
ReplyDeleteKeren-keren ya istilahnya. Saya belum pernah baca ini. Tapi dapat kesan penulisnya ini imajinatif sekali. Genre fantasi begini saya suka sekali.
ReplyDeletesaya jg suka baca novelnya tasaro gk terutama novel tetralogi nabi Muhammad
ReplyDeleteAku baru tahu novel karya Tasaro ini. Sepertinya menarik, ya. Jadi ingin baca juga kalau nemu bukunya
ReplyDeleteWah, Tasaro GK, suka gaya menulisnya, namanya unik-unik ya, jadi penasaran buku yang ini, belum baca saya
ReplyDeleteIni nyentil isu sosial banget, terutama kesenjangan sosial, si kaya dan si miskin. Kayanya seru banget, dari pemilihan istilah aja keliatan ini punya cerita bagus
ReplyDeletebaru tahu Tasaro GK. kayaknya seru. sastra2 zaman dulu memang lebih mikir ya
ReplyDeletewah langsung pengen baca sendiri nih :D seru banget
ReplyDelete