Pagi
ini wali kelas anak bungsuku di WhatApp Grup (WAG) Orang Tua Murid, membagikan informasi
mengenai pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan
Tinggi Negeri (SPNMB) 2023. Berupa
dokumen PDF yang terdiri dari 28 hal.
Informasi
tersebut selain mendorong saya untuk lebih rajin mengingatkan si bungsu agar
lebih fokus belajar, dan mengurangi aktifitas lainnya seperti berkegiatan di
organisasi sekolah. Saya juga merasa tidak percaya, waktu begitu cepat berlalu.
Rasanya baru kemarin mengantarkan dia ke TK.
Ketika
hal itu kuadukan kepada suami, komentarnya bikin melow.
“Anak-anak mulai tumbuh dewasa. Artinya sebentar lagi kita harus siap untuk berpisah dengan mereka, demi menjemput takdirnya masing-masing”.
Kalau
bisa nego, maunya sih momen itu jangan datang cepat-cepat. Tapi apalah daya,
tidak ada satu kekuatan pun yang dapat menghentikan waktu.
Tugasku
sebagai orang tua hanya bisa mengikhtiarkan anak-anak agar mendapat pendidikan akademis maupun non-akademis yang terbaik, serta keterampilan hidup lainnya seperti
memasak dan pekerjaan domestik lainnya.
Kok anak laki-laki diajarkan pekerjaan domestik?
Kata
emak-emak yang suatu hari bertandang ke rumahku, ketika melihat si sulung
sedang membantu ibunya menyiapkan makan siang, dengan nada protes. Saya tidak
heran sih mendapat pertanyaan seperti itu, di negara yang menempati peringkat
ke 92 dari 146 negara dalam Global Gender Gap Indeks. Tidak dapat dipungkiri
budaya patriarkai masih kental dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.
Budaya Patriarki
Patriarki
berasal dari kata Patriarkat yaitu struktur yang menempatkan peran laki-laki
sebagai penguasa tunggal, sentral dan segala-galanya. Budaya ini memberikan
konstruksi dan pola berpikir jika laki-laki berkaitan erat dengan ego dan
maskulinitas, sementara feminitas sendiri diabaikan dan dianggap sebagai
sesuatu yang lemah.
Cara
pandang seperti ini mengakibatkan peran perempuan dibidang publik sangat
terbatas, dan lebih menyedihkan lagi karena diasosiasikan secara turun temurun
oleh adat. Perempuan sendiri menganggapnya sebagai sebuah kebenaran dan
menikmatinya.
Sehingga
banyak istri yang menanggung beban kerja yang lebih lama dan minim penghargaan,
yaitu sebagai domestic worker. Pekerjaan rumah tangga yang tidak ada
habisnya dianggap sebagai sebuah kewajiban.
padahal
menurutku, memasak dan pekerjaan domestik lainnya adalah keterampilan hidup
yang harus dimiliki oleh semua orang baik laki-laki maupun perempuan.
Cinta Kami Semanis Kecap ABC
Alhamdulillah
walaupun tidak expert seperti chef Juna, suamiku best partner
dalam urusan perdapuran. Dari dapur mungil kami sering dihasilkan makanan
sederhana, hasil masak bareng plus bumbu cinta, yang disulap menjadi makanan spesial
yang mampu menggoyang lidah duo boys kesayangan.
Seperti
hari ini, kami membuat siomay ayam, hasil contekan dari kanal youtube-nya
Devina Hermawan, dengan berbagai modifikasi ala kami. Cemilan ini untuk
menemani acara nobar babak 16 besar Piala Dunia, yang semakin seru dan
mendebarkan.
Resep Siomay Ayam
Bahan-Bahan
:
· 90 gr labu siam (setelah diperas) jadi airnya enggak dibawa ya teman-teman
· 2 sdt garam
· 2 sdm gula pasir
· 2 sdt kaldu bubuk / msg boleh diskip
· ½ sdt merica
· 1 butir putih telur
· 2 sdm kecap ikan
· 1 sdm bawang putih halus
· 3 batang daun bawang
· 3 sdm minyak goreng
· 100-150 ml es batu / air es
· 220 gr tepung tapioka
· 40 gr tepung terigu protein sedang
· Bumbu kacang siap pakai
· Kulit pangsit ukuran 8x8 cm
· Kecap ABC
· Timun
Cara
Membuat :
1.
Parut halus labu siam kemudian peras
2. Iris halus daun bawang, panaskan minyak
lalu tumis sesaat, sisihkan. Kalau teman-teman lebih suka bawangnya tidak
ditumis terlebih dahulu juga enggak apa-apa, tetapi kalau ditumis aromanya
lebih wangi.
3.
Di dalam food processor, masukkan setengah paha ayam, bawang putih
halus, garam, gula pasir, kaldu bubuk, dan merica hingga halus dan lengket
4. Masukkan sisa ayam, es batu, putih telur,
dan kecap ikan, haluskan kembali kemudian pindahkan ke dalam mangkuk. Ayamnya sengaja
dimasukan secara bertahap agar siomaynya bertekstur, tetapi kalau teman-teman
suka siomay yang lembut tanpa tekstur boleh dimasukan semua daging ayam secara
langsung.
5. Masukkan labu siam parut, daun bawang
beserta minyak, tepung terigu, dan tepung tapioka, aduk rata
6. Kemudian ambil adonan satu sendok, lalu
bungkus dengan kulit pangsit sampai adonan habis
7.
Kukus selama 20 menit atau sampai
matang. Kalau teman-teman lebih menyukai siomay goreng, setelah dikukus bisa
digoreng atau langsung digoreng tanpa dikukus juga enak.
Tadaa
jadi deh siomaynya sajikan dengan bumbu kacang dan timun sebagai pelengkap.
Tips: Agar siomaynya lebih kaya rasa ini jangan
lupa beri sentuhan akhir dengan kecap yang terbuat dari perasan pertama kedelai
pilihan, yang memberikan ekstrak rasa dan aroma maksimal yaitu kecap ABC .
Kecap
ABC ini legend banget lho. Sepanjang saya ingat, 40 tahun plus plus
hidup di dunia, selalu digunakan secara turun temurun oleh keluarga saya. Jadi take
for granted dijamin enak, no khawatir-khawatir klub masakan hasil
kolaborasi dengan suami tidak disukai anak-anak.
Selain
itu, kecap ABC dijamin aman dikonsumsi, karena produsennya telah memiliki Global Food Allergen Policy yang menjadi acuan dalam
pemilihan material, formulasi, termasuk aturan pencantuman bahan baku, nilai
gizi, serta kandungan alergen pada label kemasan.
MasyaAllah
Tabarakallah mungkin aktifitas bersama di dapur ini, adalah salah satu faktor
yang menghangatkan cinta kami hingga 22 tahun usia perkawinan hingga saat ini.
Ternyata
pendapat saya ini tidak keliru lho teman-teman. Menurut sebuah artikel berbahasa Inggris yang dimuat
di laman web The Chef & The Dish memasak bersama dapat meningkatkan dasar
ikatan sebuah hubungan. Kok Bisa? Ini lho alasannya :
1.
Memasak bersama dapat menciptakan memori positif
Waktu
kebersamaan di dapur mempunyai peluang untuk menciptakan sebuah kenangan yang
indah, melalui rasa dan aroma yang diciptakan oleh orang-orang tercinta. Sebuah
penelitian experimental yang dilaksanakan oleh Herz dan Schooler pada tahun 2002,
menunjukan ingatan yang melibatkan indra penciuman lebih kuat dibandingkan
ingatan yang ditimbulkan melalui indra penglihatan dan kata-kata secara verbal.
Mungkin
kalau teman-teman yang pernah membaca Novel Laut Bercerita Karya Leila S
Chudori, dapat membayangkan bagaimana
kuatnya memori yang dibangun oleh aroma ini. Ketika tokoh utama, Biru
Laut, akan dieksekusi dengan cara ditenggelamkan. Dalam keadaan mata ditutup
kain, memori yang pertama muncul
adalalah suasana dapur yang menguarkan aroma khas masakan ibunya ketika mencium
aroma garam di pantai.
2.
Memasak bersama membuat fokus pada hal-hal sederhana
Kehidupan
manusia moderen yang setiap hari dibanjiri serbuan informasi dari berbagai perangkat elektronik seperti email,
media sosial , dan chat. Serta tuntutan untuk melakukan berbagai
pekerjaan secara bersamaan. Agar hal tersebut tidak berdampak pada kesehatan
mental, sangat penting menemukan waktu untuk fokus.
Menghabiskan
waktu di dapur dengan memasak bersama sambil menikmati percakapan. Memberi
kesempatan untuk berhenti sejenak dan fokus pada hal-hal sederhana, juga
keleluasaaan untuk menikmati momen dan hubungan dengan orang terkasih.
3.
Memasak bersama mengembangkan komunikasi dan pemecahan masalah yang lebih baik.
Namanya
juga masak bareng, masa diem-diem bae. Tentu diperlukan komunikasi yang
baik misalnya siapa yang mencuci bahan,
siapa yang memotong dll. Nah kebiasaan ini secara tidak disadari dapat
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan pasangan. Sehingga sangat membantu
memecahkan berbagai masalah, yang dihadapi bersama dengan lebih baik.
4.
Memasak bersama jembatan budaya
Perbedaan
adalah bagian dari sebuah hubungan apapun, termasuk hubungan pernikahan. Dua
individu yang datang dari keluarga yang memiliki latar belakang sosial, budaya,
pendidikan, ekonomi tidak sama, tentu memiliki sederet perbedaan.
Memasak
bersama memungkinkan perbedaan itu menghilang, karena ketika memasak Pasutri
memiliki tujuan bersama yaitu menghasilkan makanan yang lezat. Jadi semakin sering
memasak bersama, akan semakin banyak kesenangan yang didapat.
Rangkaian Keseruan Kampanye #SuamiIstriMasak Kecap ABC
Kecap
ABC sebagai teman terbaik ibu Indonesia, mengerti betul arti penting
keharmonisan keluarga yang diantaranya dapat dijalin melalui kegiatan memasak. Sebagai
bentuk komitmen dan tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa,
Heinz ABC empat tahun belakangan ini konsisten menyelenggarakan Kampanye
#SuamiIstriMasak.
Tahun 2018
Berdasarkan
hasil study Hill Asean tahun 2018,
mengindikasikan pekerjaan rumah tangga terendah yang dibagikan antara
suami istri adalah memasak. Dimana hanya 3 dari 10 suami yang membantu istrinya
di dapur. Hal ini menunjukan bahwa kesetaraan gender masih terjadi di
Indonesia.
Berangkat
dari fakta tersebut, sebagai bentuk dukungan pada kesetaraan gender. Kecap ABC
mengadakan kampanye “Suami Sejati Mau Masak, Terimakasih Perasaan Pertama” .
Tahun 2019
Kampanye
yang digelar pada tahun ini, bukan hanya mengusung tentang semangat kesetaraan
gender. Namun kecap yang telah hadir lebih dari 40 tahun di Indonesia ini
berinisiatif untuk memberikan penghargaan kepada para istri di rumah, dengan
mengajak para suami untuk memasak di dapur dengan melanjutkan kampanye “Suami
Sejati Masak”.
Tahun 2020
“Koki
Muda Sejati” adalah tema kampanye yang diusung Kecap ABC pada tahun 2020. Bertujuan
untuk memberikan edukasi tentang
pentingnya kesetaraan gender sejak dini
kepada kaum muda.
Inisiatifnya
keren banget lho, Kecap ABC bekerjasama sama
dengan Ruang Guru menghadirkan konten edukasi tentang kesetaraan gender pada platform
daring.
Tahun 2021
Kampanye
#SuamiIstriMasak tahun ini, kecap ABC menggandeng pasangan selebritis Titi
Kamal dan Christian Sugiono yang terkenal kompak dalam urusan dapur.
"Saya suka melihat Titi sibuk di dapur dan terkadang terlihat lelah. Jadi saya suka ikut membantu Titi di dapur misalnya pada saat menyiapkan makanan untuk keluarga pada waktu weekend,” cerita Tian.
So
sweet banget Akang Tian ini, jadi wahai bapak-bapak, akang-akang, mas-mas
jangan ragu untuk turun ke dapur,
dijamin deh tidak akan mengurangi kejantanan. Malah kalian akan makin
disayang istri.
Lihat
deh video Kampanye #SuamiIstriMasak Kecap ABC di bawah ini:
Setelah melihat video di atas, saya semakin semangat untuk makin sering masak bareng suami dan terinspirasi untuk membagikan tulisan ini. Karena dengan memasak bareng, setiap waktunya kami dapat menemukan hal-hal baru yang mampu menambah gairah, untuk menjalani kehidupan rumah tangga lebih harmonis.
Seru
kan teman-teman? Seru dong, masa enggak? Yu masak juga bareng suaminya biar
tambah greget. Semakin jadul usia pernikahannya semakin happy. Menua bersama
dengan cinta yang semakin hangat.
Penutup
Kampanye
#SuamiIstriMasak Kecap ABC, membuat saya semakin faham. Segala sesuatu dalam
rumah tangga, termasuk memasak, akan memberikan hasil yang lebih baik jika
dikerjakan secara bersama-sama.
Jadi
mengingatkan saya pada sebuah quote yang disampaikan oleh seorang motivator:
“Alaways remember one thing on the road to success, there is always “we” not “me”. Do not think that you alone can achieve a things “no”. There is always another person, who standing behind you. Maybe not coming forefront, but behind you praying for you and supporting you”.
Jadi ikutan melow. Anakku yang sulung sekarang juga sudah kelas 11. Artinya sebentar lagi dia juga bakal mengembangkan sayapnya. Bismillah ya mbak. Yang penting kita sudah membekali mereka
ReplyDeleteHuwoooo senangnya klo pasutri kompak sama2 masak.
ReplyDeleteBs ningkatin bonding juga ya kan.
Makin mantab jiwa
Cinta banget sama kampanye #SuamiIstriMasak Kecap ABC ini.
ReplyDeleteMembuat kita semua sadar sebagai istri ya sebagai orangtua bahwa anak laki-laki juga diajarkan turun ikut membantu pekerjaan rumahtangga. Selain menciptakan harmoni yang indah, juga memberikan sentuhan warna yang berbeda yaa..
uwuuu... romantiiiss...
ReplyDeletesiomay ayamnya pasti lezat dengan bumbu cinta, hihi...
bagus nih campaignnya, bikin hubungan suami istri makin lekat ya.
Seru yaa Mba #SuamiIstriMasak di dapur rumah.
ReplyDeleteBikin rumah tangga makin harmonis. Apalagi banyak banget dampak positif yang dirasakan untuk keluarga. Bikin makin so sweet, hhe.
Bisa aja kecap ABC bikin tema challange ya. Ini beneran mengedukasi sih buat para bapak. Meski mungkin gak mudah merubah pola pikir. Duh, jadi pengen ngajakin suami masak bareng.
ReplyDeleteSuka banget sama pasangan Titi Kamal dan Christian Sugiono ini. Semoga makin banyak pasangan suami istri yang berkolaborasi di dapur. Agar pekerjaan domestik tak lagi dianggap tabu di nata pria.
ReplyDeleteWah lezat nih mbak siomay ayamnya. Jadi pengen bikin ini juga bareng suami hehe. Senang ada program seperti ini dari Kecap ABC, jadi lebih mengingatkan lagi untuk memasak bareng suami.
ReplyDeleteSo sweet banget ya. Sebenarnya kegiatan ini sudah jauh-jauh hari dinasehatkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam dan memang bermanfaat banget bagi pasutri
ReplyDeleteEnak nih siomay ayamnya Mba. Makin seru bikinnya bareng pasangan ya. Makin lezat dengan ditambahkan kecap ABC dalam makanannya.
ReplyDelete20 tahun menikah, paling banyak suami sih yang masak di dapur kebetulan lebih jago masak, biasanya aku bagian beres-beres atau rajang sayuran wkwkwk, tapi memang sih saat masak atau didapur bersama ada aja yang diobrolin ya, yang tanpa disadari bikin hubungan makin erat.
ReplyDeletekecap ABC ini memang pas untuk aneka olahan makanan yang menggunakan kecap. Momen #suamiistrimasak ini memang punya banyak kesan dan semoga terus berdampak positif.
ReplyDeleteMasak bareng suami selain lebih cepat juga meningkatkan bonding antar suami-istri. Aku sama suami hobi juga nih masak bareng
ReplyDeleteIya ya kalau anak-anak dah besar dan mulai sekolah tinggi atau kerja di rumah tinggal berdua deh. Jadi sepi. Bayanginnya kok jadi sedih
ReplyDeleteMasak bersama suami bisa membuat hubungan makin harmonis ya mbak
ReplyDeleteMasak jadi lebih cepat selesai
Ibiiir soswit mbaaak cinta semanis kecap ABC hihihihi, masak bersama itu jadi wadah suami istri untuk saling emmahami juga ya mbak
ReplyDeleteMakin romantis ya kak masak bareng suami, selain itu kita tau kandungan bahan sehingga lebih aman konsumsi
ReplyDelete