Teman-teman seandainya ditawarkan dua buah buku, satu
bajakan dan satunya lagi buku bekas dengan harga yang sama-sama ramah di
kantong. Kira-kira mau milih yang mana? Kalau saya sih lebih memilih buku bekas.
Why?
Setelah anak-anak menggeluti dunia kepenulisan dan
menerbitkan buku. Saya jadi tahu kalau menulis buku itu lebih dari sekedar
berdarah-darah. Tetapi memerlukan effort sebesar gunung, kesabaran seluas
lautan dan konsisten sekeras batu karang.
Sudah jadi pun
bukunya belum tentu ada yang baca. Kasian kan? Kalau bukunya dibajak.
Walaupun pemerintah sudah
menerbitkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 113 ayat
(4) dimana para pelaku pembajak buku akan mendapatkan denda sanksi sebesar Rp
4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan pidana penjara paling lama selama 10
(sepuluh) tahun.
Tetapi teuteup pembajakan buku masih terjadi dengan masip, sedih
banget ya.
Jadi wahai para books lover, seandainya belum ada rejeki untuk
membeli buku baru. Kalian bisa meminjamnya di Ipusnas atau perpus online
lainnya.Kalau yang tidak suka baca e book kayak saya, mending beli buku
bekas saja jauh lebih beradab daripada
beli buku bajakan.
4 Alasanku Membeli Buku Bekas
1. Mengurangi Sampah
Membeli buku bekas artinya mendorong kebiasaan reuse yang
dapat mengurangi jumlah sampah dan memperpanjang umur serta kemanpaatan sebuah
buku.
2. Harga Barunya Sangat Mahal
Saya tuh orangnya sangat mudah tergoda jika melihat iklan buku
yang melintas diberanda atau ulasan para bookstagramer. Seperti buku
yang berjudul Paradoks Indonesia dan Indonesia Juara karangan Prabowo Subianto,
adrenalinku langsung melonjak dibakar oleh rasa penasaran ingin membacanya
ketika dua buku tersebut lewat dihadapanku.
Tetapi guys setelah dicek harganya di marketplace,
adududuuuhhh harganya tidak bersahabat dengan dompet emak-emak macam saya. Nyerah? No way setelah muter- muter,
beruntung ada yang jual bekas dengan harga yang murah. Yipppiii seneng banget
serasa dapat harta karun.
Setelah buku ini mendarat dengan selamat di rumah, saya ngerti
kenapa buku ini mehong. Ukurannya sebesar majalah, kertasnya juga licin dan
mengkilap.
Begitupun dengan buku Aku Adalah Peluru karangan Bara
Patyradja yang merupakan Mahabbah Connie
Rhakundini Bakrie dalam jejak peradaban militer. Didesain dengan cantik dan
ekslusif kertasnya pun lebih tebal dari kertas buku pada umumnya. Jadi dapat
dimengertilah harganya lumayan mahal.
3. Buku Barunya Sudah Tidak Dicetak Lagi
Teman-teman yang sudah membaca serial Supernova karangan Dee
Lestari, pasti tahu pada setiap jilidnya serial ini bertabur quote-quote indah
yang berdenting begitu telak sehingga membuat kita berhenti sejenak untuk
merenung dan berefleksi.
Nah quote-quote tersebut kemudian dikumpulkan dalam satu buku yang
berjudul Kepingan Supernova. Diantara sekian banyak quote yang paling kusuka
adalah ini :
Tidak ada awal dan akhir.Tidak ada sebab dan akibat.Tidak ada ruang dan waktu.Yang ada hanyalah Ada
Maklum saya kan baru “mengenal” karya-karya penulis asal Bandung
ini pada tahun 2019 jadi ketika mencari buku barunya sudah tidak diproduksi
lagi. Pas nemu buku bekasnya ya sudah langsung masuk keranjang, sudah gitu
dapat tandatangan penulisnya lagi. Bukankah itu sebuah keberuntungan?
4. Kecelakaan
Tidak semua kecelakaan berakhir dengan kekecewaan, contohnya
saya membeli novel bekas yang berjudul Critical Eleven karya Ika Natassa karena
enggak sengaja demi menggenapkan transaksi agar dapat free ongkir (maklum
emak-emak dapat untung dikit juga langsung diserbu.
Tapi aku enggak nyesel kok, bukunya masih dalam keadaan
mulus, bersih dan rapih. Ceritanya juga bagus, cocok buat kamu yang menyukai
genre drama.
Tips Membeli Buku Bekas di Market Place
Kunci mendapatkan buku bekas dengan kondisi baik dan mulus
tanpa cela menurutku sih, kesabaran membandingkan antara kualitas dengan harga
yang ditawarkan oleh para pelapak. Selain itu kita juga sudah benar-benar
mengetahui buku apa yang mau kita beli, biar tidak bingung aja. Biasanya kalau
aku sih hunting dulu di media sosial.
Alhamdulillah sampai saat ini hasil pembelian buku bekasku
selalu memuaskan. Bagaimana tertarik untuk membeli buku bekas?
Jadi inget zaman kuliah sukanya beli buku-buku bekas. Kalau di Jogja dulu ada pusat jualan buku-buku bekas, paling suka beli komik. Harganya emang miring banget buku-buku bekas tuu, tapi kualitas bukunya juga suka masih bagus gitu.
ReplyDelete-ima
Belum pernah nyoba beli buku bekas, sih, Kak. Mungkin perlu juga mempertimbangkan opsi ini ya, terutama kalau buku barunya udah nggak dicetak lagi.
ReplyDeleteKalo aku malah jadi yang tukang jualin buku bekas malahan hahhahaa alhamdulillaah buku bekas yg dijual bisa buat beli buku baruu
ReplyDeleteAku beli buku bekas ke seller yg emang udah terpercaya, kadang marketplace bilangnha buku bekas asli, nyatanya fotokopian hadeu 🤧
ReplyDeleteAku juga suka beli buku preloved Kak, apalagi kalau buku lama dan udah nggak terbit lagi. Kalau aku sih pastikan buku itu ori dulu sih ya kak
ReplyDeleteWah sama nih, aku juga suka membeli buku bekas apalagi toko bukunya dekat rumahku. Meskipun bekas tapi bukunya masih bagus banget, bahkan beberapa dari buku itu adalag edisi lama yang udah ngak dicetak lagi. Kalau sudah dapat buku kayak gini, rasanya seneng banget apalagi yang dijual ngak hanya buku tapi juga banyak majalah bekas.
ReplyDeleteiya dong mending beli buku bekas ketimbang buku bajakan. aku sebenarnya kepengen nyari buku harry potter second mbak tapi kayaknya buku bekas harpot harganya malah lebih mahal ketimbang yang baru. hihi
ReplyDeleteBelum pernah beli buku bekas. Takut ketipu kalo beli di market place hehe, cuma makasih lo mba udah dikasi tips beli buku bekas lewat marketplace
ReplyDeleteAku uda beberapa kali beli buku bekas, khususnya buat buku buku ensiklopedia anak
ReplyDeleteBiar dapat harga miring
Hehe
Hmm berasa pengen beli buku bekas jg nih, ada beberapa buku lama yg pengen kubaca tp belum dapat hehe
ReplyDeletepernah aku beli juga mbak, tapi pernah juga aku malah jualin buku hampir 1 rak karena buku2 waktu gadis hehe
ReplyDeleteWoahh kalau bisa sih aku maunya beli buku seken aja haha, apalagi fiksi. Sekarang ga terlalu invested sama buku fisik karena ga sempat kebaca ketimbang e-book via Kindle atau app Gramdig sama ipusnas
ReplyDelete