Jangan Lupa Sarapan
Beberapa
hari yang lalu, sahabatku mengirimkan potongan video dari sebuah podcast yang
berdurasi sekitar 1 menit 15 detik. Dalam video tersebut, dokter muda nan
cantik jelita yang menjadi narasumber mengatakan WHO sudah memberi peringatan.
Bahwa dimasa depan, bukan Covid jenis A,B,C atau apalah yang akan menjadi
pandemi tetapi obesitas.
Lho
kok obesitas?
Iya
betul obesitas. Menurutnya sekarang obesitas itu lagi gila-gilaan atau lagi
booming banget, banyak pasiennya yang meminta tips ingin kurus. Padahal menurut
perempuan berkacamata ini, obesitas itu dapat dicegah dengan sarapan.
Kita
boleh melewatkan makan siang atau skip makan malam, tetapi sarapan ini wajib
bin kudu harus dilakukan. Karena sarapan itu kalau di mobil ibarat t start
engine jika tidak dinyalakan maka mesin akan cepat rusak. Begitupun dengan
tubuh kita, jika tidak sarapan maka metabolisme tubuh tidak jalan. Jika
metabolisme tidak jalan maka akan mengakibatkan tyroid, auto imun, diabetes,
dan over weight.
Waktu
sarapannya juga harus tepat ya teman-teman yaitu dibawah jam 9. Hayooo ngaku
siapa yang suka sarapan jam 11 siang biar dirapel sama makan siang? Itu sih
hemat ya tapi tidak sehat wkwkwk.
Jadi
teman-teman jangan lagi deh melewatkan sarapan. Sini-sini saya mau
merekomendasikan dua tempat sarapan di Tasikmalaya yang bikin ketagihan.
1. TO Benhil
Tapi
diantara sekian banyak pedagang pasti dong ada yang paling terkenal. Seperti
kata ungkapan ada jutaan bintang di langit tetapi ada satu yang paling cerah
bersinar.
Sumber Gambar: Tripadvisor |
Nah
dari sekian banyak yang jualan TO ada satu yang paling terkenal di Tasikamalaya
yaitu TO Benhil, tempatnya sangat sederhana. Terletak di dalam Komplek Olahraga
Dadaha Tasikmalaya, tidak jauh dari kampus UPI Tasikmalaya.
Kenapa dinamakan TO Benhil?
Benhil
(mirip dengan nama tempat di Jakarta ya?) itu berasal dari singkatan bendungan
hilir karena lapak TO ini persis terletak di samping saluran irigasi Cimulu.
Jam Operasional
TO
Benhil buka dari jam 7. 30 Wib sampai waktu yang tidak ditentukan pokoknya
sampai abis deh jualannya. Harganya satu porsi makan disini dijamin tidak bikin
dompet jebol, satu porsi dibanrol dengan harga cuma Rp. 9000. Walaupun sangat
murceu tapi jangan underestimate dulu teman-teman, nasi TOnya itu gurih
pisan dijamin bikin ketagihan.
Kalau
mau makan disini, teman-teman harus menyiapkan stok kesabaran agak banyak,
soalnya antriannya lumayan panjang. Saking
banyaknya yang antri kadang gorengan tempe (Cipe) nya itu, saya lihat digoreng hanya sebentar atau
setengah mateng tapi anehnya kok enak ya? Sambalnya juga endes tingkat
kepedasannya pas untuk dikonsumsi dipagi hari.
2. Bubur Ayam Kalektoran H. Zenal
Waktu
saya baru pindah ke Tasikmalaya sekitar tahun 2010-an, seorang teman merekomendasikan tempat makan
bubur ayam yang berdiri sejak tahun 1969 ini (Wow legend banget). Bahkan konon
katanya bubur ini sudah mulai dijajakan menggunakan gerobak mulai tahun 1961. Dia bilang kalau belum makan bubur di Bubur H. Zenal tidak sah jadi orang Tasik. Aya- aya wae .
Meskipun terletak di dalam gang yang cukup sempit, hanya bisa dilalui satu motor, sekitar 20 meter dari jl. Ikik Wiradikarta. Bubur ini banyak diserbu pembeli, padahal harganya menurut saya yang biasa makan bubur yang lewat depan rumah sepuluh ribu satu mangkuk. Bubur disini cukup mehong yaitu Rp. 40.000 satu porsi dan Rp. 25.000 untuk setengah porsi.
Kok bisa sih semahal itu? seperti kata pepatah “Ada Harga Ada Rupa”.
Tidak
bisa dipungkiri bubur H.Zenal ini selain porsinya lumayan jumbo dan rasanya yang
umami dengan resep turun temurun, topingnya dooong mantap banget. Cakue, ati
ampela, bawang goreng, dan suwiran daging ayam kampungnya melimpah ruah jadi
beneran bubur ayam sesungguhnya.
Bubur H. Zenal ini bisa teman-teman kunjungi pagi buka dari jam 06.00 sampai jam 10.00
atau sore dari jam 16.00 sampai jam 21.00.
Itu sambalnya enak banget keknya, sebenarnya tidak rekomended ya sarapan pakai sambal gitu, bahaya.
ReplyDeleteBikin nasi cepat abis, hahahaha.
Menarik nih rekomendasi tempat sarapannya, wajib dicoba kalau ke sana
Suka banget sama sambal sambalan. Pingin coba ah next bikin sendiri
ReplyDeleteOalah iya, pas baca benhil aku auto ingat bendungan hilir jakarta
ReplyDeleteWah bubur ayamnya sangat menggoda
Saya suka bubur ayam, apalagi cakuenya, kalau porsinya jumbo mungkin bisa dimakan berdua ya sama pasangan wkwk
ReplyDeleteKalau harga bubur mahal tapi tetap banyak pelanggannya berarti rasa terbaik. Ke tasik tanpa makan TO tuh kaya ada yang kurang, cuma aku biasanya beli nasi TO di deket upi tasik
ReplyDeleteBagus banget nih, cocok buat dengan menunya, nggak bikin dompet kering juga.
ReplyDeleteSepakat. Sarapan memang tidak boleh dilewatkan. Kalau orang Sunda bilangnya bisa bikin "salatri". Saat perut sudah terisi pun, kalau sarapannya telat tetap bikin nggak bikin badan enakan.
ReplyDeletesarapan dgn kearifan lokal dan rama di dompet.
ReplyDeleteOh gitu ya kak konsep sarapan, aku sering keskip sarapan karena buru buru kerja. Tiba tiba udah siangan aja. Ternyata sarapan bagus banget ya untuk start hari
ReplyDelete