"Buku adalah liburan termurah yang bisa kamu beli. Buku adalah pesawat, kereta api, dan jalan harapan untuk orang-orang yang ingin berada di tempat lain."
Setuju banget buku bisa
membawa kita ke berbagai tempat melintas batas negara dan benua. Seperti saat
mengisi liburan longweekend minggu kemarin, yang saya habiskan dengan membaca
sebuah novel yang mengajakku untuk menyaksikan sebuah kisah romance yang
berlatar belakang tradisi di provinsi Shindu Pakistan.
Judul Buku :
perempuan suci (The Holly Woman) | Penulis : Qaisra Shahraz |Penerbit : Mizan |Tahun
Terbit : 2008, Cetakan VI | Jumlah Halaman : 514 |
Perempuan Suci
Zarri Bano adalah seorang
perempuan muda yang kehidupannya begitu sempurna. Ia berparas cantik, pintar,
berpendidikan tinggi, dan ayahnya adalah seorang tuan tanah kaya raya yang
disegani di daerahnya.
Tidak heran dengan segala
kelebihan yang dimilikinya, pada saat anak-anak perempuan di daerahnya harus
menikah pada usia muda. Gadis itu justru sering menolak lamaran laki-laki yang
datang melamar untuk mempersunting dirinya.
Tetapi sikap Zarri Bano 180
derajat berubah ketika ia tidak secara tidak sengaja beradu pandang dengan
seorang pemuda yang berasal dari Karachi dalam sebuah perayaan di desanya.
Zarri Bano begitu antusias ketika Sikander berkunjung ke rumahnya.
Tidak perlu waktu lama kedua
sejoli itupun menjadi akrab dan dekat,
mereka pun berencana melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.
Kematian Sang Adik Merubah Kehidupan Zari Bano
Ketika Zari Banno sedang
berada di Karachi, tiba-tiba ada kabar sang adik laki-laki yang merupakan
pewaris keluarganya meninggal karena
kecelakaan saat menunggang kuda. Dalam adat istiadat keluarga mereka yang sudah
turun temurun sejak ratusan tahun, jika seorang anak laki-laki yang menjadi
pewaris keluarga meninggal.
Agar hartanya tidak
kemana-mana maka anak perempuan tertua mereka harus mengemban tugas sebagai
Shahzadi Ibadat atau perempuan suci. Perempuan Suci tidak boleh menikah,
kehidupannya hanya untuk ibadah dan
memperdalam ajaran agama.
Penetapan seorang perempuan menjadi Shahzadi Ibadati dirayakan dengan sangat meriah lho teman-teman layaknya pesta perkawinan. Si pengantin dihias secantik mungkin lengkap dengan berbagai perhiasan dan aksesorisnya tetapi tidak bisa dilihat oleh tamu-tamunya. Karena seorang perempuan suci diwajibkan untuk menutupi tubuhnya mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan jubah hitam yang disebut burqo.
sumber gambar: Hijabo |
Keputusan ayahnya untuk menjadikan Zari Banno sebagai Shahzadi Ibadati, sangat mengejutkan gadis itu. Sebagai seorang aktivis yang kerap meneriakan hak-hak perempuan dengan lantang di kampusnya, itu adalah sesuatu hal yang tidak masuk akal.
Selain itu dia protes kepada
ayahnya karena merasa bukan perempuan shalihah taat beragama. Selama ini
penampilannya sangat menggoda dengan memamerkan lekuk tubuh dan keindahan rambut
ikalnya yang berkilau sepinggang.
Sekali Lagi Harus Berkorban
Ketika Zarri Bano sudah menerima
dengan ikhlas tugasnya sebagai Shahzadi Ibadat dan melupakan kisah cintanya
bersama Sikander. Musibah kembali menerpa keluarga itu.
Zarri Bano harus kehilangan adik
perempuannya, Rubby, saat mereka sedang beribadah haji.
Terus apa hubungannya dengan
Zarri Bano?
Tahukah teman-teman? Rubby ini
menikah dengan mantan kekasih kakaknya yang tidak lain dan tidak bukan adalah
Sikander dan mereka sudah mempunyai seorang anak lelaki yang sangat lucu
menggemaskan.
Cucu satu-satunya keluarga
tuan tanah itu menjadi pusat perhatian dan kesayangan seluruh keluarga dong. Apalagi
ibunya meninggal pasti lah nenek dan budeknya rela menyerahkan hidupnya demi
kebahagiaan anak itu.
Demi membahagiakan keponakan
kesayangan yang sering menangis menanyakan mamahnya, Zarri Bano dengan berat
hati mengabulkan keinginan ibunya untuk menikah dengan Sikander agar dapat menjadi
“ibu” beneran bagi keponakannya.
Anak Bukan Milik Orang Tua
Pelajaran yang kudapat ketika
membaca novel ini adalah kita sebagai orang tua harus bijak dan menghormati kehendak
anak-anak. Jangan sampai ego kita, rasa memiliki kita kepada anak justru menyengsarakan
mereka.
Seperti ayahnya Zarri Banno
setelah menyadari keputusannya salah karena tidak sesuai dengan tuntutan agama
dia sangat menyesal. Karena dia bukan hanya telah menghancurkan kebahagiaan
anaknya, dia juga harus kehilangan kasih sayang dan kehangatan istrinya yang hanya
bisa diam ketika budaya patriarkat begitu keras mencengkram.
Sumber Gambar : Pinterest |
Roller Coaster Rasa
Novel Perempuan Suci diceritakan
dengan manis dan elegant dengan menggunakan alur maju. Konfliknya seru bikin gemes,
sebel dan degdegan.
Terus penulisnya bisa banget
lho menarasikan bagaimana hancurnya perasaan Zarri Bano ketika menjalani turbulensi
antara rasa cinta dan kemarahan yang berpusar dalam hatinya. Keren deh
Penasaran pengen baca novelnya mba, kalau dari apa yang mba ceritakan kayaknya sangat menarik isinya, apalagi membahas tentang patriarki itu sangat menarik, dan pelajaran penting lainnya kita harus hidup sesuai dengan agama yang kita anut ya
ReplyDeletewah dulu aku sering lihat buku ini di rental buku tapi nggak pernah pinjam euy. menarik ni padahal ceritanya apalagi dengan setting pakistan
ReplyDeleteWaduh bikin penasaran dengan semua kisah perjalanan cintanya perempuan suci ini
ReplyDeleteApalagi akhirnya jadi istri Srikander juga meski bekas adiknya...
Wah sepertinya bakalan nano-nano nih perasaan diaduk-aduk, setelah membaca review Perempuan Suci saya jadi penasaran dengan budaya di sana, dan lagi-lagi perempuan yang harus mengalah ya
ReplyDeleteEh jadi penasaran sama jalan ceritanya perempuan suci. Kebetulan banget lagi bacaan novel yang seru. Udah lama nggak baca novel soalnya
ReplyDeletewah baca reviewnya bagus nih, sudha merasakan dan membayangkan alur dan juga plot yang ada. Pasti sakit banget jadi zarri bano. pengin baca nih
ReplyDeleteJadi penasaran pingin tau secara lengkap turbulensi rasanya Zari nano. Seru banget memang kalau sudah berkisah tentang emosi dan cinta, pasti ada greget sebel campur Melo merindu.
ReplyDeleteBeberapa kali lihat bookstagram review novel ini, jadi makin penasaran dan ingin baca langsung deh setelah mbak posting reviewnya
ReplyDeleteBagus juga ya rekomendasi novelnya .. bagus banget isinya menginspirasi
ReplyDeletekasian ya sebenernya, dan yang ditaati itu sebenernya bukan ajaran agama, tapi budaya atau adat istiadat saja. saya jadi terinsight pentingnya memurnikan ajaran agama dari adat istiadat karena sebenarnya Islam itu sangat manusiawi dan menginginkan kemudahan
ReplyDeleteAbis baca novel Perempuan Suci, jadi mikir lagi yaa.. mengenai pola asuh yang kita terapkan pada anak. Apakah sudah benar? Apakah membuat anak bisa berkembang dan berpikir kritis? Rasanya setiap orangtua tentu menginginkan versi terbaik melebihi diri mereka sendiri. Yang kadangkala diartikan berbeda oleh anak-anak zaman sekarang.
ReplyDeleteMenarik nih bukunya, jadi reminder buat ortu untuk bisa melepaskan anak pada waktunya.
ReplyDeleteSemoga kita bisa menjadi ortu yang bijak Dan support semua Hal positif anak.
Btw, jadi pengen baca bukunya deh.
Kukira karya penulis lokal. Kalau dari premisnya yang sangat menarik, ga bakalan bosan membaca sebanyak 500 halaman. Pergolakan dan perkembangan karakternya pasti oke banget
ReplyDeleteAwalnya sy pikir ini kisah tentang perempuan Hindu, ternyata Zarri Bano ini Islam ya! Menarik sekali ceritanya.
ReplyDelete