Wednesday, August 28, 2024

Hati-Hati Jangan Berikan Nama-Nama Ini Kepada Anak

 

Hati- Hati Jangan Berikan Nama-Nama Ini Kepada Anak

Pagi ini lagi beres-beres lemari pakaian, pada tahap paling bawah saya menemukan tas perlengkapan bayi biru muda yang diahiasi gambar-gambar aneka binatang lucu. Di dalamnya terdapat popok kain, gurita bayi, bedongan, baju, sarung tangan, baju hangat masing-masing satu pieces, bekas anak-anak yang sengaja kusimpan untuk kenang-kenangan. Tidak semua kudonasikan.

Melihat benda-benda itu, kok jadi mellow ya…. (emak cengeng). Rasanya masih segar dalam ingatan bagaimana pada saat itu dengan penuh bahagia dan suka cita menyiapkan berbagai perlengkapan itu. Tahu-tahu kini mereka sudah dewasa.

Diantara sekian banyak hal yang harus disiapkan ketika menantikan kelahiran jabang bayi,  bagian yang paling seru bagi saya adalah menyiapkan nama. Karena pada saat itu, tahun 2003, belum ada internet seperti sekarang, Bela-belain deh beli sekian banyak buku-buku nama bayi.

Walaupun dari hasil USG, sudah diketahui jenis kelamin calon anak kami. Tetapi tetap dipersiapkan sepasang nama cantik untuk anak laki-laki dan perempuan. Karena kan kalau Allah menghendaki bisa saja berubah.

Hati- Hati Jangan Berikan Nama-Nama Ini Kepada Anak
Sumber gambar : Pinterest


Hukum Pemberian Nama Anak dalam Islam

Islam dengan syariatnya yang lengkap mengatur setiap sendi kehidupan pemeluknya. Salah satunya  dalam pemberian nama oleh orang tua  terhadap anaknya.

Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Anak dalam Islam (tarbiyatul Aulad) Jilid I, terdapat sejumlah aturan dalam pemberian nama anak yang mengacu pada Al-Quran dan Hadist yaitu :

1. Waktu Memberikan Nama

Terdapat tiga hadist Rasulullah Saw yang mengatur tentang waktu pemberian nama anak  ini yaitu :

a. Ashabus Sunan telah meriwayatkan dari Samurah yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda

“ Setiap anak itu digadaikan dengan akikahnya. Disembelihkan (binatang baginya) pada hari ketujuh (dari hari kelahirannya), diberi nama dan dicukur kepalanya pada hari itu.”

b. Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Sahal bin Sa’ad As Sa’idi berkata ,

“Al Mundzir Ibnu Abi Usaid dibawa ke Rasulullah Saw ketika baru dilahirkan, kemudian Rasulullah meletakannya di atas paha beliau, sedangkan Abu Usaid duduk . Lalu Rasulullah bersenda gurau dengan sesuatu yang ada pada kedua tangannya. Kemudian Abu Usaid menyuruh agar anaknya itu diambil dari paha Rasulullah, lalu beliau Saw. Bertanya, “Dimana anak itu?”  Abi Usaid menjawab , “Sudah kupulangkan , Wahai Rasulullah.” Rasulullah bertanya lagi, “Siapa namanya?” Abi Usaid menjawab, “Si Fulan.” Maka Rasulullah bersabda, “Jangan, tetapi namakanlah ia dengan Al-Mundzir.”

c. Di dalam Sahih Muslim dari Sulaiman bin Al-Mughirah, dari Tsabit dari Anas ra. Ia mengatakan bahwa Rasulullah Saw, bersabda :

Tadi malam anakku telah lahir. Kemudian aku menamakannya Abu Ibrahim.”

Dari ketiga hadist tersebut dapat diambil pemahaman bahwa pemberian nama terdapat tenggang waktu. Boleh dilakukan pada hari pertama setelah kelahiran. Boleh diakhirkan hingga hari ketiga boleh juga diakhirkan hingga hari akikah yaitu hari ketujuh setelah kelahiran. Boleh juga sebelum hari-hari tersebut atau sesudahnya.

Hati- Hati Jangan Berikan Nama-Nama Ini Kepada Anak
Sumber Gambar : Pinterest


2. Nama-nama yang Disukai dan Dibenci

Hendaknya orang tua memberikan nama yang baik dan indah kepada anaknya sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah Saw dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud  dengan sanad hasan dari Abi Darda:

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama baik yang baik untuk kalian”

Dalam hadist sahih Muslim yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. Rasulullah Saw bersabda :

“Sesungguhnya nama yang paling disukai oleh Allah Yang maha Perkasa lagi Maha Agung adalah Abdullah dan Abdur Rahman”

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua ketika memberi nama kepada anaknya :

a. Tidak memberikan nama yang nantinya dapat menodai kehormatan dan dapat menjadikan bahan celaan atau cemoohan orang lain. Dalam sebuah hadist diterangkan bahwa Rasulullah pernah mengganti nama seorang anak Ashiyah (anak durhaka ) menjadi Jamilah (cantik)

b. Tidak memberikan nama anak yang diambil dari kalimat-kalimat yang mengandung makna pesimis, misalnya Hazn (susah). Sehingga  terhindar dari musibah penamaan ini.

c. Tidak menggunakan nama-nama yang khusus bagi Allah Swt, seperti tidak boleh menggunakan nama Al-Ahad, Ash- Shamad, Al-Khaliq dll.

d. Diperintahkan agar tidak memberikan nama yang terlalu mengandung harapan dan optimis. Sehingga saat mereka dipanggil dan mereka tidak ada, tidak menodai nama-nama tersebut dengan (menambahkan) kata “Tidak” seperti nama -nama Aflah (yang paling beruntung), Nafi (yang bermanfaat), Rabah (yang beruntung), dan Yasar (yang mudah)

e. Tidak menggunakan nama-nama yang disembah selain Allah misalnya Abdul Uzza (hamba berhala), Abdul Ka’bah (hamba ka’bah), Abdul Nabi (hamba nabi). Para ulama bersepakat mengharamkan pemberian nama anak, dengan nama-nama tersebut.

f. Diperintahkan agar tidak memberi nama-nama yang mengandung makna porno, cinta dan semisalnya. Seperti Hiyam (sangat dahaga), Haifa (yang kecil perutnya dan lembut pinggangnya), Mayyadah (yang banyak kecendrungan atau pecinta) dll. Kenapa nama-nama tersebut harus dihindari? Agar umat Islam memiliki kepribadian yang berbeda dengan umat-umat lainnya.

Hati- Hati Jangan Berikan Nama-Nama Ini Kepada Anak
Sumber Gambar : Pinterest


3. Termasuk Sunah Menggabungkan Nama Anak dengan Nama Bapaknya

Menggabungkan nama anak dengan nama bapaknya, merupakan salah satu prinsip yang ditetapkan oleh Islam. Penggabungan nama ini memiliki efek psikologis dan dampak pendidikan diantaranya :

1. Akan menumbuhkan rasa menghormati di dalam jiwa anak

2. Menumbuhkan kepribadian sosialnya. Sebab anak merasa dianggap dewasa dan merasa dihormati

3. Memberikan rasa gembira kepada anak dengan panggilan sesuai dengan gabungan nama yang disukainya

4. Membiasakan etika berbicara dikalangan orang dewasa dan anak-anak yang sebayanya.

 

No comments:

Post a Comment

Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.