Novel Sang Alkemis karya Paulo Coelho
sebenarnya sudah lama menjadi penghuni rak buku di rumah. Pada waktu itu saya
tertarik membelinya, karena buku bersampul coklat muda kekuningan ini mampir di
beranda Instagramku.Direview oleh seorang bookstagrammer femes yang mempunyai jumlah followers ratusan ribu.
Ulasannya mengenai buku ini
begitu positif begitupun komen-komen yang ada di dalam komentar. Melihat itu saya
jadi penasaran.
“Seperti apa sih ceritanya”
Tetapi entah mengapa ketika buku
ini sudah kumiliki, keinginan untuk membacanya kok menguap begitu saja. Padahal
novelnya tidak terlalu tebal lho, kalau lagi nyantai sehari juga beres.
Pernah sih ku baca bab awalnya, rasanya
kok kurang menarik ya. Perhatianku juga
teralihkan dengan buku-buku lain yang menurutku lebih bagus, jadi Sang Alkemis
ini terlupakan begitu saja (Duh maafkan).
Suatu hari (pura-puranya lagi
ngedongeng wkwkwk), pas lagi diskusi bersama teman-teman book lovers.
Tiba-tiba buku ini jadi bahan gibahan kami, ada salah seorang temen yang menasbihkannya
sebagai buku yang paling berkesan untuknya. Karena mendengar testimoninya itu, saya
jadi penasaran lagi.
Setelah selesai acaranya gercep dicari lagi
bukunya. Saking lamanya tidak tersentuh, perlu beberapa waktu untuk menemukannya kembali. Ternyata entah
bagaimana ceritanya dia ngumpet di dekat berkas-berkas milik Pak Suami.
Judul Buku : Sang AlKemis
|Penulis : Paulo Coelho | Alih Bahasa:
Tanti Lesmana | Penerbit : Pt Gramedia Pustaka Utama | Tahun Terbit : 2022,
Juli Cetakan ke tiga puluh lima | ISBN : 9786020656069
Sang Alkemis
Alkisah ada seorang anak
laki-laki penggembala kambing yang sangat menyukai pekerjaannya. Karena tiap
hari bergaul dengan domba-dombanya, anak ini sudah sangat faham apa saja yang
diinginkan oleh binatang-binatang ternaknya. Kemana dia harus mencari padang
rumput atau mencari sumber air.
Selain itu ia pun sangat bangga
dengan profesinya sebagai penggembala kambing, karena bisa pergi berkelana kemana
saja. Ia juga bisa bertemu dengan orang-orang baru dan tidak perlu bersama-sama
dengan mereka sepanjang waktu.
Menurutnya kalau kita bergaul
dengan orang yang sama setiap hari, pada akhirnya kita akan menjadi bagian dari
hidup orang itu. Lalu kita menginginkan orang itu berubah, jika mereka tidak berubah
kita pun akan marah begitupun sebaliknya. Orang selalu merasa lebih tahu bagaimana
orang lain seharusnya menjalani hidup tetapi tidak tahu bagaimana cara menjaani
hidupnya sendiri. (Cung yang setuju…)
Anak lelaki ini walaupun hanya
seorang penggembala kambing dia pandai membaca dan sangat suka membaca buku. Buku
menjadi temannya saat menjelang tidur atau saat menunggui kambing-kambingnya
merumput.
Padahal saat itu hanya
orang-orang berkedudukan tinggi yang pandai membaca. Hal itu menarik perhatian seorang
gadis, anak seorang saudagar pemilik
toko tempat ia menjual bulu-bulu kambingnya yang sudah dicukur.
Satu tahun kemudian, saat
bulu-bulu kambingnya sudah memasuki waktu untuk dicukur kembali. Anak lelaki itu sangat bahagia,
senyumnya terus mengembang menghiasi wajahnya. Hasratnya begitu besar untuk
bertemu dengan gadis yang kerap
menghiasi mimpi-mimpinya, tidak lama lagi akan terpuaskan.
Walaupun kadang ia bertanya-tanya
dalam hatinya. “Apakah gadis itu masih mengenal dirinya?” mengingat yang datang
ke toko milik ayahnya bukan hanya dia. Dalam rentang satu tahun pasti ada
beberapa penggembala yang mencukur bulu domba di tempat ayahnya.
Namun takdir berkata lain, Seperti
kata pepatah “ Manusia Hanya Berencana, Tuhan
yang Menentukan”
Keinginan Si anak lelaki untuk
bertemu dengan gadis pujaannya hilang begitu saja. Ketika dia dua kali
mendapatkan mimpi yang sama. Dalam mimpi itu ia sedang berada di lapang bersama
domba-dombanya. Kemudian datang seorang anak kecil mengajak bermain domba-dombanya.
Ia tidak suka melihat hal itu, karena domba takut pada orang asing.
Tapi anehnya anak itu tidak
membuat dombanya ketakutan. Anak itu terus bermain-main bersama dombanya untuk
beberapa saat. Tiba-tiba anak kecil itu meraih tangan si penggembala dan
memindahkannya ke piramida-piramida Mesir. Kemudian di Piramida-piramida Mesir
itu anak kecil itu berkatanya “Kalau
kau datang kemari kau akan mendapatkan harta karun” tetapi sayangnya ketika
akan ditunjukan lokasinya dia keburu bangun.
Mendapatkan mimpi aneh seperti
itu, tentu saja si anak lelaki itu bingung. Untuk mengetahui arti dari mimpinya,
kemudian dia mendatangi perempuan gipsi yang dapat menerjemahkan atau mentakwil mimpi.
Dan tahukah teman-teman? Menurut pembacaan
para normal itu, benar adanya si anak laki-laki penggembala ini akan
mendapatkan harta karun yang berada di Piramida Mesir yang akan membuatnya kaya
raya. Karena mimpi tersebut merupakan bahasa dunia dan sangat sulit untuk
mengartikannya. Ia meminta jatah sepersepuluh
dari harta karun apabila si anak laki-laki sudah mendapatkannya.
Tetapi Si anak laki-laki, tidak begitu saja percaya
dengan apa yang dikatakan oleh paranormal tersebut. Ia curiga wanita itu
berdusta.
Beruntung dia bertemu dengan
seorang laki-laki tua yang memakai penutup dada emas, yang mengaku sebagai raja
Salem. Ketika sedang duduk pada sebuah kursi panjang mengamati segala aktivitas
masyarakat di alun-alun kota.
Si anak laki-laki begitu takjub
menyimak perkataan-perkataan yang keluar dari mulut raja Salem itu. Salah
satunya pria tua itu mengatakan ketika manusia tidak mampu memilih takdir
mereka, pada akhirnya setiap orang percaya akan dusta terbesar di dunia .
“Dusta terbesar di
dunia adalah satu titik dalam hidup kita
, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada kita, dan hidup kita jadi
dikendalikan oleh nasib.”
Setelah berbincang-bincang dengan
Raja Salem, si anak laki-laki mengerti apa yang harus ia jalani dalam hidupnya.
Tanpa ragu, ia pun mengambil keputusan walaupun dengan risiko harus kehilangan
semua domba-dombanya.
Kira-kira jadi enggak ya dia
pergi ke Mesir untuk mencari harta karun?
Siapakah Sang Alkemis?
Kenapa Baru Baca Sekarang
Saya lumayan nyesel kenapa enggak
dari dulu baca Alkemis. Bagus banget
konsep-konsep kehidupan yang dikemukakan Coelho dalam buku ini. Tentang
kekuatan mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita.
Saya suka banget ungkapan raja
Salem kepada Si anak lelaki penggembala kambing, jika kita mempunyai keinginan
maka seluruh elemen alam semesta akan membantu mewujudkan keinginan itu. Jadi kita
harus bener-bener fight untuk mewujudkan keinginan itu. Kalau kata
peribasa basa Sunda mah “Lamun keyeng Tangtu Pareng” kalau berkeinginan
kuat pasti akan berhasil mendapatkan yang kita mau.
Terus ada satu konsep hidup yang
cukup menarik, tapi ada benernya juga dari pemilik toko kristal. Sebagai seorang
muslim, dia sangat ingin pergi ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji. Tetapi
walaupun uangnya sudah cukup, ia tidak juga pergi ke sana.
Mau tahu alasannya kenapa?
Katanya sih agar dia tidak
kehilangan semangat. Kalau targetnya sudah terlampaui dia takut kehilangan
semangat untuk menjalani hidup. Unik kan?
Apalagi dialog-dialog si anak
lelaki dengan Sang Alkemis ketika mereka mengarungi padang pasir nan luas dan
sepi. Mind blowing banget bagaimana akhirnya si anak lelaki ini mampu
menemukan harta karun dalam dirinya yang lebih berharga dari harta karun
duniawi.
FYI! teman-teman waktu saya jalan-jalan
ke toko buku akhir pekan yang lalu, ternyata Sang Alkemis telah berganti cover
jadi lebih cakep lho.
Nah iya Sang Alkemis ini novel lama. Novelnya Paulo Coelho yang paling terkenal. Buku-bukunya best seller dia nih, inspiratif dan sarat pesan spiritual
ReplyDeleteWahhhh jadi penasaran juga pengen baca...noted masukin wishlist deh kalo gt nti di co saat stok buku bacaan habis hehe
ReplyDeletenovel ini memang recomended, klo melalui cerita unik pesannya membekas di ingatan. Tak heran klo sampai jadi best seller karena berisi semangat mewujudkan impian. "Saat kamu menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta akan bersatu membantumu meraihnya.” afirmasi positif dalam kehidupan
ReplyDeleteKayaknya novel lama ini, aku pernah baca buku Paul Coelho tapi lupa judulnya, suka banget dengan cerita dan cara bertuturnya, memberikan banyak inspirasi dan nilai kehidupannya. Duh jadi penasaran, apa judul buku yang pernah aku baca.
ReplyDeleteIni novelnya menarik sekali. Banyak pandangan hidup yang seperti kata mbak mindblowing, semoga suatu saat saya bisa baca novel ini
ReplyDeleteBelum pernah baca novel ini, baru tau ternyata novel ini cukup terkenal. Baca ceritanya mbak, bikin aku penasaran mau baca lengkap. Banyak banget pelajaran yang bisa di petik.. buat self reminder juga
ReplyDeleteHebat ya ini judul buku udah cetakan ke-35. Pertama kalinya baca buku Alkemis sekitar tahun 2000 awal, kala masih kuliah di Jogja. Temen-temen pecinta buku pada ngomongin buku bagus ini. Saya termasuk penggemar Paulo Coelho.
ReplyDeleteWah self reminder banget nih buat saya secara pribadi. bagaimana kita selalu instrospeksi diri
ReplyDeleteWew cetakan ke 35? Keren bangettt aku kapan hari sempet dikasih tau temen untuk segera baca buku ini, tapi ternyata sampe skrg blm keturutan bacanyaa T__T hiks
ReplyDeleteAku mengenal judulnya dan sering dibicarakan oleh para pencinta buku. Tapi aku belum pernah membacanya. Tapi membaca ulasan dr artikel ini member8 gambaran jelas terkait isi dari novelnya.
ReplyDeleteWalaupun novel lama, tapi saya belum pernah membacanya, jadi penasaran dengan filosofi di buku ini.
ReplyDeleteBuku ini sudah dicetak sampai cetakan ke 35 tentunya banyak yang menyukainya bukan
Selalu seru kalau baca buku cerita yang memiliki makna mendalam, jadi kepengen juga baca buku ini, makasi banyak review nya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteSudah jadi wishlist tapi tetap aja belum terbaca sampai skrg. Pdhal udah sering sekali lihat seliweran yang review buku ini. Keren ya sudah sampai ke cetakan ketiga lima
ReplyDeleteAku memiliki beberapa novel, tapi belum ada satu pun yang merupakan terjemahan. Mungkin karena kurang tertarik atau belum ada pemicunya. Namun, beberapa novel terjemahan memang terkenal dan berkualitas, jadi mungkin saja novel 'Alkemis' ini termasuk di antaranya. Suatu saat nanti, bisa dimasukkan ke dalam bucket list.
ReplyDeleteSudah dengar judul ini dari lama tapi aku juga belum pernah membacanya. Tapi aku pernah mendengarnya di aplikasi buku audio, tapi lupa sampai tamat atau enggak. Sepertinya memang lebih enak membaca langsung. Jadi pengen baca bukunya...
ReplyDeleteeh ini buku wishlist saya banget deh, penasaran pengen baca, kayaknya ada di beberapa aplikasi baca buku ya? kapan hari juga kalau ga salah saya liat di perpustakaan
ReplyDeletewah bagus ini ceritanya. nanti cari di Ipusnas ah. kata orang orang Paulo Coelho memang novelnya bagus bagus.
ReplyDeleteBener cover yang baru lebih bagus dan menarik dibanding cover awalnya ya. Yang pertama tidak bikin penasaran untuk membaca ceritanya. Penasaran ini buku untuk anak-anak mbak?
ReplyDeleteEnggak mba...malah kayaknya kalau dibaca anak-anak nanti enggak ngerti maksudnya
Deletesalah satu buku sastra yang banyak direkomendasikan. Tapi saya sendiri belum pernah membacanya, untuk sementara butuh bacaan yang ringan dan menghimbur untuk menghilangkan stress
ReplyDelete