Jilid
ke lima serial Harry Potter yang berjudul Harry Potter dan Orde Phoenix menjadi
buku keempat yang kubaca pada bulan Oktober ini. Keseruan yang disajikan sejak
halaman pertama membuatku bersemangat,
membalik lembar demi lembar sampai berhenti pada halaman 1200.
Serial
yang didaulat sebagai salah satu buku terlaris di dunia, terjual lebih dari 600
juta kopi, pada jilid kelima ini mampu membuat perasaanku ikut berantakan
sebagaimana perasaan Harry hahahaha (lebay
enggak sih).
Selama
ini saya mengira menjadi orang terkenal itu enak. Apa-apa mudah. Ternyata salah
mas bro! menjadi terkenal justru menderita seperti Harry Potter. Dengan kisah
masa lalu yang begitu fantastis, mampu
menggagalkan kutukan Voldemort sehingga meninggalkan tanda di dahinya yang
super legend membuat anak ini kehilangan
orang-orang terdekatnya (cian banget pokoknya).
Judul Buku : Harry
Potter dan Orde Phoenix | Penulis : Jk Rowling | Alih Bahasa: Listiana Srisanti
| Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama | Tahun Terbit : 2004 | Jumlah Halaman
: 1200 Halaman |
Serangan Dementor Di Little
Whinging
Liburan
musim panas tahun ini, dirasakan Harry lebih tidak menyenangkan dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena anak ini merasa benar-benar “sendiri”, ia tidak memperoleh kabar atau informasi
apapun dari dunia sihir.
Perasaan
terasing itu semakin menjadi-menjadi ketika sahabat-sahabatnya, Hermione
Granger dan Ron Weasley, tidak kunjung membalas surat-suratnya begitupun dengan
wali yang sangat disayanginya yaitu Sirius Black.
Berjuta
pertanyaan meliputi pikiran remaja berkacamata bulat ini, dia menjadi penasaran
dan khawatir jatuh korban akibat telah kembalinya kekuatan Voldemort yang
menewaskan Cedric Diggory dalam game terakhir Triwizard.
Untuk
mendapatkan informasi yang diinginkannya, ia rela mengais-ngais sampah mencari
potongan-potongan halaman Daily Propet.Tetapi usahanya zonk tidak ada
satupun berita yang dicarinya tertulis dalam surat kabar harian itu.
Selain
itu ia juga rela tiduran beralas tanah di bawah jendela dapur Bibi Petunia demi
mencuri dengar informasi dari saluran televisi berita. Tetapi hasilnya sama
saja nihil.
Hal
tersebut, membuat dia semakin prustasi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya
Harry sering luntang lantung berjalan tanpa tujuan hanya untuk menghabiskan
waktu yang dirasa berjalan sangat lambat. Sampai pada suatu sore saat dia
sedang duduk di taman dari kejauhan, ia melihat Dudley bersama dengan geng
pembuat onarnya berjalan akan pulang ke rumah.
Sumber Gambar : Wikipedia |
Siapakah
dia?
Yess
siapa lagi kalau bukan si kasep penjaga penjara Azkaban yaitu para Dementor.
Kok bisa Dementor ada
disitu?
Kasian
kan Harry akibat harus mengusir makhluk-makhluk itu, dia jadi terpaksa
menggunakan sihir. Padahal menurut
peraturan, anak dibawah umur tidak boleh menggunakan sihir di luar sekolah.
Surat
peringatannya otomatis datang guys pada saat itu juga, diantar oleh burung
hantu pengantar surat ke Privet Drive no 4.Terus yang bikin sedih dan degdegan nih,
itu bukan surat peringatan yang datang dari sekolah sihir Hogwarts tetapi
langsung dari kementrian sihir dong. (Pen meluk Harry deh, kebayang anak itu
gimana takutnya).
Ordo Phoenix
Paman
Vernon marah besar ketika mengetahui Dudley hampir mati akibat kehadiran penjaga
Azkaban. Menurut dia perbuatan Harry kali ini, tidak termaafkan. Dia pun
mengusir Harry agar pergi meninggalkan rumahnya.
Tetapi
bibi Petunia melarang suaminya mengusir Harry. Walaupun Ia membenci Harry
setengah matil, dia tahu betul hanya dirinya yang mampu melindungi anak itu
dari kejahatan Voldemort.
Ada yang tahu
kenapa?
Agar
kejadian yang membahayakan tidak terulang lagi, Bibi Petunia mengurung Harry. Anak
itu sama sekali tidak boleh keluar satu
jengkalpun dari kamarnya dan tidak boleh berkomunikasi dengan siapapun.
Pada
hari ketiga paman Vernon datang menemui Harry, dengan dandanan super rapih mengenakan
jas paling bagus yang dimilikinya. Lelaki itu memberitahu kalau dia akan pergi
bersama keluarganya, jadi Harry jangan macem-macem di rumah. Biasalah pesan
orang tua kalau akan meninggalkan rumah.
Kastil Hogwarts Sumber Gambar : Wikipedia |
Nah pada saat rumah kosong, tiba-tiba segerombolan penyihir menjemput Harry untuk meninggalkan Privet Drive. Adegan penjemputan Harry ini, berasa banget ketegangannya. Mereka melakukan penjemputan dengan sangat hati-hati. Mana Harry belum bisa berpindah tempat secara sihir (apparete), jadi terpaksa deh mereka pergi menggunakan sapu terbang.
Para
penyihir itu membawa Harry bukan ke Hogwarts atau ke rumahnya Ron, tetapi ke
rumah keluarga Black. Disana ternyata sudah ada Hermione, keluarga Weasley dan
Ordo Phoenix.
Ordo
Phoenix ini adalah kelompok para penyihir yang didirikan oleh Dumbledore, untuk
melawan kekuatan para penyihir jahat. Jadi yang menjemput Harry itu adalah
anggota ordo Phoenix yang bertugas mengawal Harry untuk melindungi dan menjaganya dari serangan Voldemort dan
anak buahnya yang dikenal sebagai Pelahap Maut.
Cawe-Cawe Kementrian Sihir di
Hogwarts
Ketika
memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Sihir Hogwarta memiliki tradisi mengumpulkan
seluruh murid di Aula Besar. Pada kesempatan ini, Topi Seleksi akan menentukan di
asrama yang mana para murid baru,akan ditempatkan diantara empat asrama yang
ada di Hogwarts yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin.
Selain
itu biasanya Dumbledore juga akan memberikan beberapa pengumuman termasuk
memperkenalkan pengajar baru. Pada tahun ini, yang menjadi tenaga pengajar baru
adalah Professor Umbridge yang akan mengajar mata pelajaran Pertahan Terhadap
Ilmu Hitam.
Kehadiran
Umbridge yang merupakan asisten mentri Sihir di Hogwarts adalah cara Kementrian
Sihir untuk memata-matai Dumbledore. Karena mentri sihir tidak mempercayai bahwa
Voldemort telah bangkit kembali. Sebagaimana yang dikatakan Harry seusai
menyelesaikan tantangan ketiga pada turnamen Triwizard.
Mentri
Sihir juga melakukan framming kepada Harry melalui Daily Prophet. Koran
itu sering menulis berita yang mengabarkan bahwa Harry adalah anak yang suka
bohong dan berbagai berita hoax
lainnya yang mendeskreditkan Harry.
Cara
mengajar Professor Umbridge yang membosankan
dan sikapnya yang sewenang-wenang baik
kepada murid maupun para guru. Karena selain menjadi pengajar, ia juga menjabat
sebagai asisten mentri sihir dan diangkat menjadi Inkuisitor Agung Hogwarts.
Membuat perempuan ini menjadi public ennemy di Hogwarts.
Akhir Cerita yang Membuatku
Terharu
JK
Rowling ini emang luar biasa, imajinasinya seng ada lawan pokoknya. Pada
edisi kelima ini, konfliknya ruwet banget. Sikap mentri sihir yang tidak mempercayai
kebangkitan Voldemort efeknya kemana-mana.
Mulai
dari pemecatan para guru, pengambilalihan posisi kepala sekolah oleh Umbridge,
pelarangan untuk bermain Quiditch kepada Harry dan duo kembar Weasley seumur
hidup dan masih banyak lagi deh. Jadi walaupun tuebel pisan, dijamin enggak
bosen deh bacanya.
Terus
walaupun tokohnya segambreng, JK Rowling ini bisa banget menggambarkannya
dengan detail. Sampai kita yang membaca kisahnya kayak bertemu langsung dengan
mereka.
Okh
iya… jangan lupa sediain tisu ya teman-teman kalau baca edisi ini, karena ada
bagian-bagian yang banyak mengandung bawang yang rasanya nano-nano yang membuat
emosi campur aduk. Terutama ketika Sirius Black meninggal dalam sebuah
pertarungan melawan Pelahap Maut dan pengakuan Dumbledore kepada Harry kenapa
orang tua itu mendiamkan Harry selama berbulan-bulan dan kenapa tidak menunjuknya
sebagai prevek.
Duh
sedih banget kasian Harry huhuhuhu.
Seru
kan? Yu…. kita lanjut ke jilid 6
Setujuu banget, ga kaleng2 imajinasi dan jalan cerita yang dibikin sama JK Rowling ini aslik. Sampe kepikiran kek gitu yaah. Salah satu novel pertamaku yang tamat cuma 3 hari aja dan aku bangga hahaha
ReplyDeleteAku sampe ngikutin kisah awal dia buat Harty Potter segala namanya dia terinspirasi dari nama makam2 di st Jerome... sempet liat videonya
ReplyDeleteIni nih novel yang akhirnya bikin saya pakai kacamata for the 1st time in forever. Haha. Dulu sukaaa banget sama novel HarPot sampai yang ke-5 ini saya baca cuma 3 hari. Wkwk. Padahal kan ada sekitar 1200 halaman ya itu. Udah gitu diulang-ulang pula..
ReplyDeleteMbak, karena sering baca review ini, aku jadi on the way baca Harry Potter loh karena dulu hanya nonton filmnya. Sudah ada yang pertama dan kedua nih di rumah. Kisah Harry Potter ini memang gak bosen sih menurutku. Dan jalan ceritanya memang wow banget, gak kebayang bisa digambarkan seperti itu.
ReplyDeleteNovelnya bagus banget dan memiliki alur cerita berbeda bikin penasaran dan penasaran jadi nggak terasa selesai membacanya
ReplyDeleteAku ingat tiap keluar baru seri Harry Potter selalu beli...jajan ini aja pokoknya..dan meski ribuan halamannya bisa kelar 3 hari bacanya haha. Ya ampun kemana perginya semangat membacaku yang dulu huhuhu
ReplyDeletebuku setebal itu ditulis di blog gini keren kali lah kau nih kak dan akuberasa nostalgia kembali membaca ulasanmu dr buku yang udah aku baca belasan tahun lalu hehehehemaksih ya
ReplyDeleteSuka sebel sama para Muggle yang ada di buku Harry Potter.
ReplyDeletePadahal aku pun bagian dari para Muggle ini yaa.. hahahhaa.. abisan kok jahat banget sama Harry.
Tapi beneran, perasaan gak sabar untuk kembali ke sekolah ini adalah perasaan anak zaman dulu yang ngerasa liburan di rumah itu gak ada kerjaan. Enakan di sekolah asrama..
Ah baca ini jadi nostalgia pas nonton filmnya
ReplyDeleteAku semua film Harry Potter nonton
Cuma emang g pernah baca novelnya
Untung baca novel ini jaman masih lajang, jadi bisa ngebut bacanya dan bisa tamat hanya dalam waktu 3 hari wkwkwk, coba kalau sekarang bisa sebulan tamat sudah bersyukur banget
ReplyDeletePaling suka baca novel HarPot ini, imajinasiku bisa liar banget, suka dengan ceritanya
Memang luar biasa bagaimana imajinasi JK Rowling berhasil bikin pembaca masuk ke dunianya. Konflik di edisi kelima ini benar-benar ruwet dan seru, mulai dari aksi Menteri Sihir sampai drama di Hogwarts yang bikin emosi naik-turun! Umbridge juga jadi karakter yang bikin greget sendiri
ReplyDeleteNovel Harry Potter memang the best mbak. Dari zaman SMA sdh baca, awal2 2000-an waktu itu novel ke 1 sampe 4. Seiring saya kuliah sampe kerja novel 5-7 terbit dan sdh kubaca semua
ReplyDelete