Wednesday, October 23, 2024

Resensi Novel Harry Potter dan Orde Phoenix

 

Resensi Novel Harry Potter dan Orde Phoenix

Jilid ke lima serial Harry Potter yang berjudul Harry Potter dan Orde Phoenix menjadi buku keempat yang kubaca pada bulan Oktober ini. Keseruan yang disajikan sejak halaman pertama membuatku  bersemangat, membalik lembar demi lembar sampai berhenti pada halaman 1200.

Serial yang didaulat sebagai salah satu buku terlaris di dunia, terjual lebih dari 600 juta kopi, pada jilid kelima ini mampu membuat perasaanku ikut berantakan sebagaimana perasaan Harry hahahaha  (lebay enggak sih).

Selama ini saya mengira menjadi orang terkenal itu enak. Apa-apa mudah. Ternyata salah mas bro! menjadi terkenal justru menderita seperti Harry Potter. Dengan kisah masa lalu yang begitu fantastis,  mampu menggagalkan kutukan Voldemort sehingga meninggalkan tanda di dahinya yang super legend  membuat anak ini kehilangan orang-orang terdekatnya (cian banget pokoknya).

Resensi Novel Harry Potter dan Orde Phoenix


Judul Buku : Harry Potter dan Orde Phoenix | Penulis : Jk Rowling | Alih Bahasa: Listiana Srisanti | Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama | Tahun Terbit : 2004 | Jumlah Halaman : 1200 Halaman |

Serangan Dementor Di Little Whinging

Liburan musim panas tahun ini, dirasakan Harry lebih tidak menyenangkan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena anak ini merasa benar-benar “sendiri”, ia tidak memperoleh kabar atau informasi apapun dari dunia sihir.

Perasaan terasing itu semakin menjadi-menjadi ketika sahabat-sahabatnya, Hermione Granger dan Ron Weasley, tidak kunjung membalas surat-suratnya begitupun dengan wali yang sangat disayanginya yaitu Sirius Black.

Berjuta pertanyaan meliputi pikiran remaja berkacamata bulat ini, dia menjadi penasaran dan khawatir jatuh korban akibat telah kembalinya kekuatan Voldemort yang menewaskan Cedric Diggory dalam game terakhir Triwizard.

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkannya, ia rela mengais-ngais sampah mencari potongan-potongan halaman Daily Propet.Tetapi usahanya zonk tidak ada satupun berita yang dicarinya tertulis dalam surat kabar harian itu.

Selain itu ia juga rela tiduran beralas tanah di bawah jendela dapur Bibi Petunia demi mencuri dengar informasi dari saluran televisi berita. Tetapi hasilnya sama saja nihil.

Hal tersebut, membuat dia semakin prustasi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya Harry sering luntang lantung berjalan tanpa tujuan hanya untuk menghabiskan waktu yang dirasa berjalan sangat lambat. Sampai pada suatu sore saat dia sedang duduk di taman dari kejauhan, ia melihat Dudley bersama dengan geng pembuat onarnya berjalan akan pulang ke rumah.

Resensi Novel Harry Potter dan Orde Phoenix
Sumber Gambar : Wikipedia
Diam-diam Harry mengikuti anak gendut itu karena ia tahu betul kalau Dudley sudah pulang, dia juga harus sudah berada di rumah kalau tidak ingin kena damprat paman dan bibinya. Tetapi ya ampuunn, padahal nih pintu rumahnya udah keliatan. E…hhh  tiba-tiba muncul makhluk berjubah hitam yang ciumannya sungguh mematikan (ini mah beneran bisa mati kalau dicium makhluk ini).

Siapakah dia?

Yess siapa lagi kalau bukan si kasep penjaga penjara Azkaban yaitu para Dementor.

Kok bisa Dementor ada disitu?

Kasian kan Harry akibat harus mengusir makhluk-makhluk itu, dia jadi terpaksa menggunakan sihir. Padahal  menurut peraturan, anak dibawah umur tidak boleh menggunakan sihir di luar sekolah.

Surat peringatannya otomatis datang guys pada saat itu juga, diantar oleh burung hantu pengantar surat ke Privet Drive no 4.Terus yang bikin sedih dan degdegan nih, itu bukan surat peringatan yang datang dari sekolah sihir Hogwarts tetapi langsung dari kementrian sihir dong. (Pen meluk Harry deh, kebayang anak itu gimana takutnya).

Ordo Phoenix

Paman Vernon marah besar ketika mengetahui Dudley hampir mati akibat kehadiran penjaga Azkaban. Menurut dia perbuatan Harry kali ini, tidak termaafkan. Dia pun mengusir Harry agar pergi meninggalkan rumahnya.

Tetapi bibi Petunia melarang suaminya mengusir Harry. Walaupun Ia membenci Harry setengah matil, dia tahu betul hanya dirinya yang mampu melindungi anak itu dari kejahatan Voldemort.

Ada yang tahu kenapa?

Agar kejadian yang membahayakan tidak terulang lagi, Bibi Petunia mengurung Harry. Anak itu  sama sekali tidak boleh keluar satu jengkalpun dari kamarnya dan tidak boleh berkomunikasi dengan siapapun.

Pada hari ketiga paman Vernon datang menemui Harry, dengan dandanan super rapih mengenakan jas paling bagus yang dimilikinya. Lelaki itu memberitahu kalau dia akan pergi bersama keluarganya, jadi Harry jangan macem-macem di rumah. Biasalah pesan orang tua kalau akan meninggalkan rumah.

Resensi Novel Harry Potter dan Orde Phoenix
Kastil Hogwarts
Sumber Gambar : Wikipedia

Nah pada saat rumah kosong, tiba-tiba segerombolan penyihir menjemput Harry untuk meninggalkan Privet Drive. Adegan penjemputan Harry ini, berasa banget ketegangannya. Mereka melakukan penjemputan dengan sangat hati-hati. Mana Harry belum bisa berpindah tempat secara sihir (apparete), jadi terpaksa deh mereka pergi menggunakan sapu terbang.

Para penyihir itu membawa Harry bukan ke Hogwarts atau ke rumahnya Ron, tetapi ke rumah keluarga Black. Disana ternyata sudah ada Hermione, keluarga Weasley dan Ordo Phoenix.

Ordo Phoenix ini adalah kelompok para penyihir yang didirikan oleh Dumbledore, untuk melawan kekuatan para penyihir jahat. Jadi yang menjemput Harry itu adalah anggota ordo Phoenix yang bertugas mengawal Harry untuk melindungi  dan menjaganya dari serangan Voldemort dan anak buahnya yang dikenal sebagai Pelahap Maut.

Cawe-Cawe Kementrian Sihir di Hogwarts

Ketika memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Sihir Hogwarta memiliki tradisi mengumpulkan seluruh murid di Aula Besar. Pada kesempatan ini, Topi Seleksi akan menentukan di asrama yang mana para murid baru,akan ditempatkan diantara empat asrama yang ada di Hogwarts yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin.

Selain itu biasanya Dumbledore juga akan memberikan beberapa pengumuman termasuk memperkenalkan pengajar baru. Pada tahun ini, yang menjadi tenaga pengajar baru adalah Professor Umbridge yang akan mengajar mata pelajaran Pertahan Terhadap Ilmu Hitam.

Kehadiran Umbridge yang merupakan asisten mentri Sihir di Hogwarts adalah cara Kementrian Sihir untuk memata-matai Dumbledore. Karena mentri sihir tidak mempercayai bahwa Voldemort telah bangkit kembali. Sebagaimana yang dikatakan Harry seusai menyelesaikan tantangan ketiga pada turnamen Triwizard.

Mentri Sihir juga melakukan framming kepada Harry melalui Daily Prophet. Koran itu sering menulis berita yang mengabarkan bahwa Harry adalah anak yang suka bohong  dan berbagai berita hoax lainnya yang mendeskreditkan Harry.

Cara mengajar Professor Umbridge  yang membosankan dan sikapnya yang sewenang-wenang  baik kepada murid maupun para guru. Karena selain menjadi pengajar, ia juga menjabat sebagai asisten mentri sihir dan diangkat menjadi Inkuisitor Agung Hogwarts. Membuat perempuan ini menjadi public ennemy di Hogwarts.

Resensi Novel Harry Potter dan Orde Phoenix


Akhir Cerita yang Membuatku Terharu

JK Rowling ini emang luar biasa, imajinasinya seng ada lawan pokoknya. Pada edisi kelima ini, konfliknya ruwet banget. Sikap mentri sihir yang tidak mempercayai kebangkitan Voldemort efeknya kemana-mana.

Mulai dari pemecatan para guru, pengambilalihan posisi kepala sekolah oleh Umbridge, pelarangan untuk bermain Quiditch kepada Harry dan duo kembar Weasley seumur hidup dan masih banyak lagi deh. Jadi walaupun tuebel pisan, dijamin enggak bosen deh bacanya.

Terus walaupun tokohnya segambreng, JK Rowling ini bisa banget menggambarkannya dengan detail. Sampai kita yang membaca kisahnya kayak bertemu langsung dengan mereka.

Okh iya… jangan lupa sediain tisu ya teman-teman kalau baca edisi ini, karena ada bagian-bagian yang banyak mengandung bawang yang rasanya nano-nano yang membuat emosi campur aduk. Terutama ketika Sirius Black meninggal dalam sebuah pertarungan melawan Pelahap Maut dan pengakuan Dumbledore kepada Harry kenapa orang tua itu mendiamkan Harry selama berbulan-bulan dan kenapa tidak menunjuknya sebagai prevek.

Duh sedih banget kasian Harry huhuhuhu.

Seru kan? Yu…. kita lanjut ke jilid 6

12 comments:

  1. Setujuu banget, ga kaleng2 imajinasi dan jalan cerita yang dibikin sama JK Rowling ini aslik. Sampe kepikiran kek gitu yaah. Salah satu novel pertamaku yang tamat cuma 3 hari aja dan aku bangga hahaha

    ReplyDelete
  2. Aku sampe ngikutin kisah awal dia buat Harty Potter segala namanya dia terinspirasi dari nama makam2 di st Jerome... sempet liat videonya

    ReplyDelete
  3. Ini nih novel yang akhirnya bikin saya pakai kacamata for the 1st time in forever. Haha. Dulu sukaaa banget sama novel HarPot sampai yang ke-5 ini saya baca cuma 3 hari. Wkwk. Padahal kan ada sekitar 1200 halaman ya itu. Udah gitu diulang-ulang pula..

    ReplyDelete
  4. Mbak, karena sering baca review ini, aku jadi on the way baca Harry Potter loh karena dulu hanya nonton filmnya. Sudah ada yang pertama dan kedua nih di rumah. Kisah Harry Potter ini memang gak bosen sih menurutku. Dan jalan ceritanya memang wow banget, gak kebayang bisa digambarkan seperti itu.

    ReplyDelete
  5. Novelnya bagus banget dan memiliki alur cerita berbeda bikin penasaran dan penasaran jadi nggak terasa selesai membacanya

    ReplyDelete
  6. Aku ingat tiap keluar baru seri Harry Potter selalu beli...jajan ini aja pokoknya..dan meski ribuan halamannya bisa kelar 3 hari bacanya haha. Ya ampun kemana perginya semangat membacaku yang dulu huhuhu

    ReplyDelete
  7. buku setebal itu ditulis di blog gini keren kali lah kau nih kak dan akuberasa nostalgia kembali membaca ulasanmu dr buku yang udah aku baca belasan tahun lalu hehehehemaksih ya

    ReplyDelete
  8. Suka sebel sama para Muggle yang ada di buku Harry Potter.
    Padahal aku pun bagian dari para Muggle ini yaa.. hahahhaa.. abisan kok jahat banget sama Harry.
    Tapi beneran, perasaan gak sabar untuk kembali ke sekolah ini adalah perasaan anak zaman dulu yang ngerasa liburan di rumah itu gak ada kerjaan. Enakan di sekolah asrama..

    ReplyDelete
  9. Ah baca ini jadi nostalgia pas nonton filmnya
    Aku semua film Harry Potter nonton
    Cuma emang g pernah baca novelnya

    ReplyDelete
  10. Untung baca novel ini jaman masih lajang, jadi bisa ngebut bacanya dan bisa tamat hanya dalam waktu 3 hari wkwkwk, coba kalau sekarang bisa sebulan tamat sudah bersyukur banget
    Paling suka baca novel HarPot ini, imajinasiku bisa liar banget, suka dengan ceritanya

    ReplyDelete
  11. Memang luar biasa bagaimana imajinasi JK Rowling berhasil bikin pembaca masuk ke dunianya. Konflik di edisi kelima ini benar-benar ruwet dan seru, mulai dari aksi Menteri Sihir sampai drama di Hogwarts yang bikin emosi naik-turun! Umbridge juga jadi karakter yang bikin greget sendiri

    ReplyDelete
  12. Novel Harry Potter memang the best mbak. Dari zaman SMA sdh baca, awal2 2000-an waktu itu novel ke 1 sampe 4. Seiring saya kuliah sampe kerja novel 5-7 terbit dan sdh kubaca semua

    ReplyDelete

Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.