Budaya
K Pop saat ini sangat masif menginfiltrasi kehidupan kita sehari-sehari. Mulai
dari emak-emak yang sangat akrab dengan drakor, mereka dengan senang hati menyisipkan waktu
diantara kesibukan rumah tangga yang bejibun. Untuk menonton satu atau dua episode
drakor setiap hari.
Begitupun
dengan anak-anak muda penggemar band-band Korea, mereka rela melakukan apapun, demi
melihat aksi sang idola kala mengadakan konser di tanah air. Atau kalau yang
berdompet tebel, harus terbang jauh-jauh ke luar negeri pun dijabanin agar dapat menikmati secara langsung suara emas
bintang pujaan dari atas panggung.
Begitupun
dengan kulinernya, kita sekarang bisa menyantap berbagai makanan asal negeri
ginseng ini seperti Kimchi, Kimbap, Japchae, Tteokbokki, Ramyeon. Apalagi ya?
Ada yang mau menambahkan? Tanpa harus datang ke tempat asalnya. Pabalatak
banyak yang jual di sekitar rumah kita juga.
Sumber Gambar : Pinterest |
Cuma
itu aja?
Ada
lagi nih Euny Hong dalam bukunya memperkenalkan konsep dari budaya Korea yang
dapat menjadi kunci bagi hubungan yang lebih dalam, lebih bermakna dan lebih
sukses dalam era moderen.
Apakah
itu?
Penasaran
enggak?
Masa
enggak sih?
Sini
aku bisikin konsep tersebut bernama
Nunchi
Nunchi?
Yes
NUNCHI berasal dari kata nun yang berarti
mata dan chi adalah ukuran. Jadi Nunchi adalah mata yang
mengukur.
Nunchi lebih dari sekedar keterampilan untuk
membaca bahasa tubuh atau kata-kata non verbal tetapi merupakan seni menangkap
emosi yang tersirat dan memahami sosial. Agak mirip dengan kecerdasan
emosional, tetapi Nunchi memiliki keunikan dalam kedalaman observasinya.
Nunchi
telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masayarakat Korea yang mengedepankan
nilai-nilai harmonis, kolektivitas dan kerjasama dilingkungan yang sangat
komunal. Berfungsi sebagai alat untuk memahami suasana dan emosi orang lain
tanpa banyak berbicara.
Dalam
budaya Korea yang menjunjung tinggi hirarki, Nunchi juga membantu seseorang
agar dapat menyesuaikan diri saat berinteraksi sosial baik secara formal maupun
non-formal. Orang-orang yang menguasai Nunchi dengan baik, akan mengetahui
dengan tepat kapan harus berbicara, kapan harus mendengarkan dan bagaimana
menempatkan diri tanpa harus memicu konflik.
Sumber gambar : Pinterest |
Sejarah
Nunchi berakar pada filsafat kolektivisme dalam budaya Korea yang sangat
berlainan dengan budaya Barat yang mengedepankan nilai-nilai individualisme.
Dalam perkembangan sejarahnya keterampilan ini mempengaruhi Korea dalam
beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas seperti dalam berdiplomasi dan
perdagangan.
Oh ternyata ini ya rahasianya…..
Prinsip-Prinsip Nunchi
1. Kosongkan Pikiran dan Prasangka
Ketika
menghadapi seseorang, kita harus melepaskan diri dari asumsi atau prasangka
tentang orang itu. Karena ketika menghadapi seseorang tanpa bias, memungkinkan
kita untuk dapat memperoleh informasi dengan lebih jernih. Sehingga dapat
memahaminya secara objektif.
2. Efek Pengamat
Nunchi
memiliki prinsip yang serupa dengan efek pengamat dari Fisika Quantum, dimana
objek yang diamati bisa berubah karena kita sedang mengamatinya. Disini Nunchi
mengajarkan untuk bersikap tenang dan peka terhadap suasana disekitar kita,
tanpa harus mengintervensinya secara langsung.
3. Fokus pada Bahasa Tubuh dan Nada Suara
Nunchi
menekankan pada pentingnya memperhatikan bahasa tubuh, intonasi suara dan
ekspresi wajah. Karena banyak informasi yang tidak terucapkan secara lisan,
justeru dapat tersampaikan melalui isyarat non-verbal.
Keren
banget ya…
Terus
gimana dong cara melatih, agar kita
mempunyai Nunchi yang baik?
Tenang
saya spill caranya
Sumber Gambar : Pinterest |
Cara Melatih Nunchi
1. Perhatikan orang-orang saat berinteraksi
Saat
berada dalam kelompok coba amati siapa yang mendominasi percakapan, siapa yang
banyak mendengarkan dan bagiamana ekspresi wajahanya ketika sedang berbicara.
Dengan latihan ini, kita dapat mengenali pola-pola sosial yang timbul dan
menyesuaikan diri dengan epektif.
2. Melatih diri untuk menahan diri
Kebanyakan
orang sering merespon sesuatu hal yang dihadapinya secara spontan tanpa
berpikir panjang. Sebaliknya, Nunchi mengajarkan untuk mengambil jeda dengan
berhenti sejenak. Memberi kesempatan kepada kita, untuk memahami kontek dan mempertimbangkan
bagaimana memberikan tanggapan secara tepat yang akan mempengaruhi situasi.
Selain itu, latihan ini juga mengajarkan kesabaran serta kepekaan dalam merespon,
sehingga interaksi dapat terbangun secara bijaksana.
3. Mendengarkan dengan aktif
Mendengarkan
dengan aktif dalam Nunchi diartikan sebagai memperhatikan isyarat non- verbal
seperti gerak tubuh, intonasi, serta gerak suara. Hal ini memungkinkan kita, untuk memahami maksud tersembunyi dari lawan
bicara. Sehingga dapat meresponnya dengan lebih empati.
4. Jadilah fleksibel dan adaptif
Nunchi
mengajarkan tidak semua situasi dapat direspon dengan sikap yang sama. Tetapi kita
harus merespon secara pleksibel, sesuai dengan suasana dan kondisi orang yang
kita hadapi.
Sumber Gambar : Pinterest |
Practice Make Perfect
Menyesuaikan
diri merupakan inti dari ajaran Nunchi yang membantu kita untuk memberikan
respon yang lebih tepat dalam berbagai kontek sosial.
Namun
sebagaimana hal lainnya, mengembangkan Nunchi bukan hal yang instan ya
teman-teman. Perlu latihan dengan konsisten untuk mendapatkan manfaatnya.
Nunchi
juga mengajarkan kita untuk lebih aware kepada orang lain dan lebih menghargai
dinamika sosial yang terjadi disekitar kita. Dengan memiliki kemampuan ini,
kita akan mampu menciptakan relasi yang lebih bermakna dan lebih dalam baik dalam
kehidupan pribadi maupun profesional.
Salah
satu hal terpenting yang dipelajari melalui Nunchi adalah bagaimana menemukan
keseimbangan dalam interaksi sosial tanpa mengorbankan jatidiri.
salfok banget liat gambar makanannya, jadi pengen Kimchi :D
ReplyDeleteSuka banget sama penutupnya "menemukan keseimbangan dalam interaksi sosial tanpa mengorbankan jatidiri"...kadang ini yang susah kak saat ada bbrp orang yg dominan cenderungnya kita yang pasif sering dijadikan korban..padahal kita hanya mencoba menyesuaikan diri...lah malah curcol hihi
ReplyDeleteJadi pengan baca bukunya, sepertinya bisa membantu untuk meningkatkan interaksi lebih baik dengan lingkungan sekitar
ReplyDeleteNunchi itu ternyata keahlian yang bisa dipelajari dan dilatih ya, saya kira itu 'gift' lo. Bakalan seru nih kalau mempelajari nunchi. Sepertinya menyenangkan mempelajarinya, tetap berinterkasi dengan nyaman tanpa mengorbankan jati diri
ReplyDeleteWalaupun suka budaya luar negeri, tapi tetap tidak melupakan budaya negara sendiri, itu sejatinya tidak mengorbankan jati diri ya...
ReplyDeletePenasaran mau baca bukunya
ReplyDeleteApalagi untuk saya yang masih galau dengan proses adaptasi anak-anak dengan lingkungan
Aku pikir, orang yang kurang peka atau terlalu selfish perlu belajar tentang nunchi ini supaya pikirannya bisa lebih terbuka dan memiliki simpati
ReplyDeleteNunchi ini semacam kemampuan beradaptasi sama lingkungan ya kayaknya. Aku kemarin sempat juga pinjam buku ini di gramdig tapi belum sempat dibaca langganannya sudah habis. He
ReplyDeletePenasaran mau baca buku biar mempelajari Nunchi, mau coba cari di gramedia digital ah siapa tau ada
ReplyDeleteBagus banget kalau semua orang bisa menerapkan nunchi ini ya, secara tidak langsung kita sedang melatih empati kita terhadap kondisi orang lain, sehingga dengan bisa membaca pikiran orang lain kita bisa bersikap lebih bijaksana dan bersikap sesuai dengan kondisi pikirannya, tentunya dalam hal baik
ReplyDeleteNah, ini yang masih kudu dilatihkan yaa, ka Oemy.. yakni melihat tanpa judgement.
ReplyDeleteRasanya mata ini memberikan too much information ketika kita melihat seseorang. Entah dari cara seseorang berpakaian, cara seseorang bergerak dan berinteraksi dengan skitarnya.
Nunchi ini kudu ada latihan yang bener-bener konsisten dilakukan.
Wah, menarik
ReplyDeleteAku baru tahu soal nunchi ini
Ini bagus untuk dilatih ya
Biar kita bisa berinteraksi dengan baik
Nambah deh ilmu saya tentang apa itu Nunchi. Iya ya ini mirip sama kecerdasan emosional, tetapi Nunchi lebih dalam observasinya.
ReplyDelete