SANG TERPILIH itu lah sebutan baru
yang disandang oleh Harry Potter dalam serial buku ke enamnya yang berjudul
Harry Potter and Half Blood Prince. Setelah ia berhasil lolos dari serangan
Voldemort, dalam sebuah pertempuran di Kementrian
Sihir yang berlangsung ganas dan panas memamerkan keahlian sihir tingkat tinggi.
Pertempuran itu terjadi antara
Harry and the gank yang terdiri dari Ron, Ginny, Luna, Hermione, dan si
muka bundar Long Bottom dibantu oleh anggota Orde Phoenix melawan Pelahap Maut.
Kaki tangan Voldemort.
Pangeran Kegelapan itu sangat
bernafsu ingin mengetahui sebuah ramalan yang tersimpan disalah satu departemen
Kementrian Sihir, yang mengabarkan tentang nasib dirinya di masa depan. Tetapi
dia tidak bisa mengambilnya sendiri, karena pada botol atau cawan atau apalah
sebutannya tempat ramalan itu disimpan. Tertulis nama Harry, jadi ramalannya
hanya bisa diambil sendiri oleh anak tunggal James Potter itu.
Lho Kok begitu?
Ya begitulah takdir Harry
dan Lord Voldemort saling beririsan.
Sumber Gambar : IMDb.com |
Bukan hanya viral karena dimuat
pada sebuah harian Daily Propet, serta mentasbihkan Harry menjadi Sang
Terpilih. Kejadian itu juga berdampak pada hal-hal lainnya yaitu :
1. Mengembalikan posisi Albus
Dumbledore sebagai kepala sekolah Hogwarts.
2. Membuktikan bahwa kebangkitan Voldemort
benar adanya. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Harry dan Dumbledore.
3. Membantah pernyataan Kementrian
Sihir yang mengatakan, bahwa kebangkitan Pangeran Kegelapan itu hanya isapan
jempol Harry dan Dumbledore yang ingin merebut posisinya di kementrian .
Ngomong-ngomong tentang orang tua
berkacamata bulan separo itu, tumben
banget nih dia berkunjung ke rumah paman dan bibinya Harry di Privet Drive no 4.
Seperti kalian tahu ya…paman dan
bibinya Harry itu kan takut dan alergi banget lho, berhubungan dengan penyihir.
Jadi banyak adegan-adegan lucu pas ini ha…ha…ha…
Tapi betewe ada apa ya? asa
rareuwas
Kalau Harry mah seneng banget dong ketika
mengetahui Dumbledore akan datang menjemput dirinya. Jadi ia bisa menghabiskan
sisa liburan musim panasnya yang sueper dueper membosankan di The Burrow, rumah
keluarga Weasley, bersama sahabat-sahabatnya Ron, Hermione dan si cantik Ginny.
Tapi sebelum kesana, Dumbledore
mengajak anak itu mengunjungi rumah seorang penyihir hedon yang gemar
mengumpulkan para murid berprestasi brilian dan mempunyai latar belakang
keluarga mentereng. Untuk membujuknya agar mau menjadi guru Pertahanan Terhadap
Ilmu Hitam di Hogwarts yang bernama Horace Slughorn.
Tapi ternyata teman-teman pada
tahun ajaran baru itu, Albus Dumbledore tidak jadi menunjuk Horace Slughorn
menjadi pengampu kelas Pertanan Terhadap Ilmu Hitam tetapi dia menggantikan
Snape untuk mengajar di kelas Ramuan.
Wow! tidak disangka penggantian
guru itu ternyata membawa perubahan besar buat Harry. Dia yang biasanya memble di
kelas Ramuan, menjadi bintang yang paling bersinar di kelas itu bahkan ajaibnya
bisa mengalahkan Hermione.
Kok bisa? bagaimana ceritanya?
Begini teman-teman, sebenarnya pada
tahun ajaran baru itu Harry dan Ron sudah memutuskan tidak akan mengambil mata
pelajaran Ramuan. Jadi dia tidak membeli buku dan peralatan lainnya seperti
kuali yang dibutuhkan untuk pelajaran itu di Diagon Aley.
Namun kepala asrama Gryffindor,
Profesor McGonagal, menyarankan Harry untuk mengambil mata pelajaran Ramuan. Karena
beda dengan Snape, Slughorn dengan senang hati akan menerima murid NEWT
walaupun memiliki nila OWL Exceed Expectations seperti yang dimiliki
oleh murid kesayangan Dumbledore itu.
Sumber Gambar : IMDb.com |
Tahukah teman-teman! Dalam buku
pelajaran Ramuan Lanjutan itu, selain terdapat materi pelajaran juga terdapat
catatan-catatan kecil dari pemiliknya sebelumnya. Berupa tips dan trik untuk
membuat sebuah ramuan sihir yang keberhasilannya dijamin 100 persen.
Tidak heran dong pada pertemuan
pertama saja, Harry berhasil mendapat Felix Felicis yaitu cairan keberuntungan.
Sebagai hadiah dari gurunya karena bisa membuat ramuan dengan sempurna. (nakal
ya kamu wkwkwk).
Kadang-kadang keberuntungan, sering mengalahkan kecerdasan
ya.
Sumber Gambar : IMDb.com |
Harry sangat penasaran siapa sebenarnya pemilik buku itu? jangan kan dia, aku juga penasaran banget jadi semakin semangat deh pengen cepet-cepet namatin.
“Kamu pasti penasaran juga kan?
Hayooo ngaku jangan malu-malu”.
Setelah diperhatikan dengan seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (kayak teks proklamasi aja) disepanjang
bagian bawah kulit belakang buku, terukir
tulisan kecil-kecil rapat persis sama dengan instruksi-instruksi yang membuat
Harry sukses mendapatkan Felix Felicis.
This Book is the Property of the
Halp Prince
Milik Pangeran berdarah campuran?
Siapakah dia?
Kenali Musuhmu
Saya tuh curiga, sebelum menulis
serial Harry Potter ini. JK Rowling sebelumnya melakukan riset dengan membaca
buku karangan Sun Tzu seorang jendral militer, ahli strategi dan filsuf
Tiongkok.
Bukan apa-apa soalnya ahli militer
dari negeri tirai bambu itu mengatakan
“Kenali Musuhmu dan Kenali
Dirimu Sendiri; Dalam Seratus Pertempuran, Kamu tidak akan terkalahkan”
Coba deh teman-teman perhatikan untuk
mengalahkan si Voldemort, Pangeran Kegelapan yang tak berhati nurani ini. Pada
jilid-jilid sebelumnya, Harry pertama-pertama dan kita pembaca diajak untuk
mengenali siapa sebenarnya anak bertanda petir di dahinya ini.
Harry pun jadi tahu, bahwa ia
adalah pribadi yang berbeda dengan musuh bebuyutannya itu. Ia memiliki cinta
dan dicintai oleh orang-orang terdekatnya mulai dari kedua orang tuanya,
sahabat-sahabatnya, Dumbledore, Hagrid dan lain-lain. Tidak seperti Voldemort.
Pada Jilid ke enam ini, Harry
diajarkan untuk mengenali siapa sebenarnya Voldemort itu oleh Dumbledore. Ia
diberikan pelajaran tambahan dengan
menyaksikan serta mendatangi potongan-potongan memori orang-orang yang pernah
berhubungan dengan Voldemort termasuk memorinya Dumbledore dan Slughorn.
Sumber Gambar : IMDb.com |
Itulah alasan terbesar mengapa Dumbledore merekrut Slughorn untuk menjadi staf pengajar di Hogwarts. Orang tua itupun benar-benar tahu dengan segala popularitasnya, hanya Harry yang bisa membujuk Slughorn. Agar ia membagikan kenangannya yang menjadi salah satu bagian puzzle penting, untuk mengetahui rahasia Voldemort.
Selain itu buku terbitan Gramedia
Pustaka Utama pada tahun 2006 ini, yang merangkum kisah Harry Potter and the
Halp Prince dalam 816 halaman. Membuatku menarik napas panjang sambil mikir, kadang
hidup ini tidak adil.
Saat semuanya terasa sudah dekat
dengan tujuan, saat berbagai usaha maksimal telah dilakukan. Akhirnya menjadi
sia-sia dan harus kehilangan orang-orang tersayang.
Duh tisu mana tisu….
Walaupun saya baca buku ini versi
terjemahan, tapi diksi-diksinya keren pisan. Mampu membahasakan perasaan-perasaan
para tokohnya dengan baik, jadi terbawa suasana deh. Seperti cemburunya
Hermione sama Ron, kemarahan Ginny karena putus dengan Dean, terutama
kehilangan dan ketakutan Harry ketika ia menyadari kini harus menghadapi
Voldemort sendirian. Tidak ada lagi Lily dan James Potter, tidak ada lagi
Sirius Black dan tidak ada lagi Dumbledore.
Makin seru kan? Lets go man teman
kita lanjut ke jilid terakhir.
No comments:
Post a Comment
Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.