-->
  • The Chronicles of Ghazi The Rise of Ottoman : Book Review

     

    The Chronicles of Ghazi The Rise of Ottoman : Book Review


    The Chronicles Of Ghazi The Rise of Ottoman adalah seri pertama dari serial The Chronicles Of Ghazi yang ditulis oleh Felix Y Siauw dan Sayf Muhammad Isa sebagai ilustrator. Serial ini terdiri  dari enam jilid yaitu The Chronicles Of Ghazi The clash of Cross and Crescent, The Chronicles Of Ghazi The Howling of Wolf The Eye Sight of Eagle, The Chronicles Of Ghazi The Beginning of Conquest, The Chronicles Of Ghazi The Gaze of Ghazi dan Unfinished Enemy of Ghazi.

    Serial ini Beberapa tahun yang lalu kami hadiahkan sebagai birthday gift untuk si Sulung, karena pada saat itu, dia lagi gemar-gemarnya mengoleksi buku dan komik orang-orang hebat. Jadi menurut kami, serial ini pasti disukainya karena bercerita tentang kisah pahlawan besar islam yaitu Muhammad Al-Fatih.

    Dugaan kami tidak salah, setelah membaca serial ini anakku auto menjadi fans boy- nya  Muhammad Al-Fatih dan segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah Turki Ustmani. Saking demennya dia mempunyai  koleksi buku tentang sejarah Turki Ustmani segambreng.

    Judul Buku : The Chronicles Of Ghazi The Rise of Ottoman | Penulis : Felix Y Siau dan Sayf Muhammad Isa | Penerbit : ALFATIH Fress | Tahun Terbit : 2018, November Cetakan III | Jumlah Halaman : 320 Halaman |

    Perang Kosovo

    “Sesungguhnya Konstantinopel itu pasti akan dibuka (ditaklukan) sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya “(HR. Bukhari)

    Kaum muslimin percaya bahwa janji Rasulullah itu pasti terwujud karena segala yang diucapkan oleh Rasulullah berasal dari wahyu Allah. Setiap kaum musliminpun mendambakan dirinya menjadi salah satu tentara atau pemimpin penaklukannya.

    Kekhalifahan Turki Usmani menjadikan bisarah Rasulullah tersebut, sebagai tungku yang senantiasa mengkobarkan semangat untuk menyebarkan ajaran Islam dan meninggikan kalimat Allah. Mereka berdakwah mengajak para pemimpin kerajaan untuk memeluk agama Islam.

    Demi menggapai asa menjadi sebaik-baik tentara dan sebaik-baik pemimpin. Kekhalifahan Turki Usmani, membebaskan satu persatu wilayah di Eropa Timur yang berada di bawah kekuasaan kerajaan- kerajaan kristen( Kristendom) ke dalam pangkuan Islam.

    Kisah dimulai dari Perang Kosovo yang terjadi pada tahun 1389 jauh sebelum kelahiran Muhammad Al-Fatih. Sultan Usmani yang berhasil membebaskan Konstantinopel pada tahun 1452

    Saat itu Kaisar serbia, Lazar Hrebeljanovic, menerima dua orang utusan yang membawa surat dari pemimpin Turki Usmaniyah. Surat itu membawa kabar gembira dan peringatan, mengajak kepada Sang Kaisar untuk menempuh jalan selamat dengan memeluk Islam dan mengikuti Rasulullah Saw. Sebagaimana yang diperintahkan oleh nabiyullah Isa As. Lalu bersama-sama menerapkan syariat Islam dalam Khilafah Usmaniyah, bersama-sama meraih kemuliaan dan keberkahan dari Allah di dunia dan akhirat…

    Tetapi dengan sombong dan angkuh Lazar menolak ajakan tersebut. Walaupun ia tahu sikapnya itu sangat tidak menguntungkan. Dia harus menghadapi Turki Usmani yang memiliki perangkat militer yang jauh lebih kuat dari kekuatan militer yang dimiliki negaranya.  

    Oleh karena itu, saat mendengar pasukan Turki Usmani sudah tiba di Velbudz yaitu sebuah kota yang berada di wilayah Kekaisaran Bulgaria. Lazar berusaha mencari bantuan militer dari Hungaria, Polandia, Transilvania, Walachia dan Moldavia.

    Bukan hanya Kaisar Serbia yang menolak ajakan Sultan Murad, Kaisar Bulgaria pun melakukan hal yang sama. Mereka menjawab surat itu dengan menggerakan pasukan ke Kosovo.

    Melihat hal tersebut, Sultan Murad yang pada awalnya akan menyerang Bosnia merubah keputusannya. Ia bersama Bayazid, putranya, akan pergi ke Kosovo. Sedangkan putranya yang lain yaitu Yakub ke Tarnovgrad bersama penasihat militer Sultan Murad yaitu Ehseneddin Hizirtoglu.

    Perang yang terjadi di Kosovo Polje, berlangsung dengan sengit. Kedua pasukan bertarung habis-habisan mengerahkan segala kemampuan ,mengabaikan segala penat dan sakit yang membebat tubuh mereka.

    Alhamdulillah, pada akhirnya pasukan kaum muslimin berhasil memukul mundur pasukan lawan. Namun Sultan Murad dan Yakub gugur dalam pertempuran itu. Syahid menghadap kepada Sang Pencipta dengan wajah tersenyum.

     Bayazid pun menggantikan ayahnya menduduki kursi kepemimpinan Turki Usmani sebagai Sultan. Meneruskan perjuangan, meninggikan kalimatullah berdakwah menyebarkan cahaya Islam ke seluruh penjuru.

    Dilain pihak para raja yang berada di wilayah Kristendom, bertekad  menghentikan ekspansi Turki Usmani yang semakin hari semakin membesar dan tidak terbendung. Oleh karena itu, mereka  menggalang kekuatan dari seluruh Eropa  untuk mengobarkan perang suci.

    Buku Sejarah atau Novel?

    Saya tuh bingung menggolongkan buku ini  apakah buku sejarah atau novel, karena Felix Siauw merangkai kisah sejarah ini dengan sangat runut dan bahasanya pun ringan. Jadi baca buku ini seperti  sedang membaca novel, seru dan mudah dicerna.

    Penggambaran tokoh, tempat kejadian serta adegan demi adegan  sangat  detail. Terus dilengkapi juga dengan gambar-gambar ilustrasi, jadi mudah membayangkan dan mengimajinasikannya seperti sedang menonton film aja gitu.

    Menurut saya buku ini harus banget dibaca oleh remaja Muslim karena dengan membaca buku ini, mereka akan dikenalkan dengan tokoh-tokoh nyata yang mempunyai keberanian dan ketinggian akhlak luar biasa yang harus banget mereka contoh. Bukan seperti sosok super hero yang biasa mereka saksikan melalui layar kaca.

    Buku ini juga mengekspos keindahan nilai-nilai Islam dengan sangat elegant, yang membuatku tidak berhenti bertasbih. Saat menaklukan sebuah kota, pasukan kaum muslimin tidak melakukan pembantaian terhadap masayarakat sipil, bahkan harta dan keselamatan jiwanyapun dijamin.

    Pasukan kaum muslimin juga  tidak menghancurkan gereja, tidak melakukan pembakaran. Mereka hanya melumpuhkan militer yang melakukan perlawanan.Seperti saat menaklukan kota Velbudz yang berlangsung dengan cepat tanpa huru hara dan keributan. Setelah peralihan kekuasaan itu masyarakatnya kembali  berkehidupan seperti biasa.

    Hal itu membuat orang-orang kafir sangat takjub. Bahkan pemimpin Kota Velbudz, setelah kotanya direbut, bukannya melarikan diri. Malah ia mengungkapkan keinginannya kepada Sultan Murad untuk masuk Islam.

    Begitupun dengan pendeta Peter, pemimpin komunitas Kristen di Oryahovo, laki-laki itu memilih untuk berada di barisan pejuang muslim ketika. Pasukan Perang Suci, menyerang. Karena pendeta itu merasakan kenyamanan dan kesejahteraan di bawah pemerintahan kaum muslimin. 

    Luar biasa kan teman-teman? Yu kita lanjut ke jilid duanya.

    Okh iya walaupun judulnya berbahasa inggris, ceritanya menggunakan bahasa Indonesia kok.

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

    Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.